KabarMakassar.com — Warga Kelurahan Karuwisi Utara, Kecamatan Panakukkang, Kota Makassar melayangkan surat mosi tidak percaya terhadap Ketua RT 01, Suriana.
Lurah Karuwisi Utara Kota Makassar, Ade Reyhan, angkat bicara soal polemik mosi tidak percaya ini. Ia menyebut, saat ini sudah mengusulkan penggantian Suriana.
Menurutnya, desakan tersebut datang dari warga sendiri. Ia hanya menindaklanjuti keinginan warga.
“Warga sudah resah,” katanya, Senin (3/6).
Saat ini, lanjut Ade, sudah ada 41 warga yang meneken surat mosi tak percaya tersebut. Ade menilai Suriana punyak banyak masalah dengan warga, terlihat banyaknya warga yang mengaduh. Bukan cuma 1 masalah.
“Saya dengar langsung dari warga,” tuturnya.
Ade bercerita, salah satu yang memercik kemarahan ialah saat sepupu Suriana yang tinggal tepat di sebelah rumahnya meninggal, sang anak datang untuk meminta surat pengantar untuk kepentingan warisan. Namun, Suriana menolak lantaran harus dibicarakan terlebih dahulu dengan keluarga.
Ihwal polemik tersebut, Ade menyebut orang bisa menilai sendiri. Menurutnya, bukan Ipar Suriana yang salah.
Pertama, saat bertugas tak boleh menyangkutpautkan dengan urusan pribadi. Suriana dinilai menyalagunakan wewenangnya untuk mempersulit warga, khususnya surat dari iparnya sendiri.
“Sebagai RT dia tidak netral,” ucapnya.
Sebagai Lurah, Ade mengambil jalan tengah dengan mengganti tanda tangan RT 01 dengan kelurahan. Bagaimana pun, kata dia, warga tak boleh dipersulit.
“Saya masih ingat sekali itu (anak sepupu Suriana) datang ke kantor dengan muka merah-merah habis nangis, mau dibuatkan surat kematian, jadi saya buatkan,” lanjutnya.
Tak lama setelah dibuatkan, lanjut Ade, Suriana datang ke kantor protes dan marah tak terima lantaran Ade membantu anak tersebut. Sementara tak ada surat pengantar dari Suriana.
“Kalau soal begitu, sepanjang lurah percaya, tak perlu menunggu surat pengantar, itu merupakan kebijaksanaan lurah. Pada akhirnya, lurah yang bertanggung jawab,” jelasnya.
Selain itu, Suriana juga sering melakukan pungutan liar.
“Saya sudah sering larang, terakhir soal kerja bakti, kan kita ada dana dari kelurahan dana makan minum, tapi dia tetap minta,” beber Ade.
Terkait dengan adanya tuduhan untuk melengserkan Suriana secara diam-diam. Ade malah tertawa dan menyebut dirinya tak punya kepentingan apa-apa. Ia menyebut selalu terbuka untuk setiap permasalahan.
Ia mengatakan sudah berkali-kali mempertemukan Suriana dan iparnya namun tak ada titik temu.
“Untuk apa saya lengserkan yang mana warga suka, itu yang saya ikuti, kalau salah saya tindak langsung, ” kata dia.
Ade juga menyebut dirinya kerap diancam oleh Suriana untuk dilaporkan. Menurutnya, Suriana tidak tahu posisinya sebagai RT. Ia pun menegaskan tak pernah ragu-ragu mengambil keputusan, selama itu benar.
“Saya sudah ingatkan sejak bulan dua, jangan persulit warga. Jalankan saja tugas sebagai RT,” katanya.