kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Wali Kota Makassar Larang Acara Perpisahan Siswa di Luar Sekolah, Ini Alasannya!

Pemkot Makassar Kaji Pembangunan Pasar Tradisional Modern, Lirik Pasar Summarecon
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin (Dok : Ist).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Pemerintah Kota Makassar mengambil langkah tegas untuk mengatur pelaksanaan acara perpisahan siswa. Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, resmi melarang seluruh satuan pendidikan di tingkat Paud, SD, dan SMP untuk menggelar kegiatan perpisahan di luar lingkungan sekolah.

Munafri menekankan bahwa seluruh prosesi perpisahan harus dilaksanakan sederhana di sekolah masing-masing, tanpa perlu mengadakan acara di luar yang berpotensi memberatkan orang tua siswa secara biaya dan logistik.

“Perpisahan cukup dilakukan di sekolah saja, ditutup dengan upacara sederhana. Tidak perlu ada acara di luar, tidak perlu konvoi atau kegiatan lain yang tidak perlu,” ujar Munafri, Minggu (27/04).

Ia menilai, kegiatan perpisahan di luar sekolah seringkali menjadi beban tambahan, baik dari segi keuangan maupun kehadiran, karena tidak semua orang tua memiliki kemampuan yang sama untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

“Kalau acara dilakukan di luar dan membebani orang tua atau siswa, itu tidak boleh. Kita harus pertimbangkan kondisi semua pihak,” tegas Munafri.

Guna memastikan kebijakan ini dijalankan dengan benar, Munafri memperingatkan seluruh kepala sekolah untuk bertanggung jawab penuh. Jika ditemukan pelanggaran, kepala sekolah akan menjadi pihak yang disanksi langsung.

“Kalau ada pelanggaran, kepala sekolah yang akan dimintai pertanggungjawaban. Ini sudah jelas,” lanjut Munafri.

Sebagai langkah lanjutan, Munafri juga memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar untuk segera menyosialisasikan kebijakan ini ke seluruh sekolah di wilayahnya.

Sosialisasi tersebut bertujuan agar seluruh pihak memahami dan menjalankan arahan dengan konsisten demi meringankan beban orang tua siswa.

Dengan kebijakan ini, Munafri berharap proses perpisahan siswa dapat kembali kepada esensi utamanya, yakni merayakan keberhasilan pendidikan dengan sederhana dan penuh makna, tanpa mengedepankan unsur kemewahan.