kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Wali Kota Makassar Komitmen Jaga Stabilitas Harga Lewat GPM

Wali Kota Makassar Akan Reshuffle RT-RW, Ini Alasanya!
Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pimanto saat menghadiri GPM Sulsel, di Jl Masjid Raya, Makassar, (Dok : hanifah KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), dalam hal ini Hari Raya Idul Adha Senin (17/06) mendatang, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Kota Makassar melaksanakan Gerakan Pangan Murah (GPM) secara serentak.

Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, menyatakan stabilitas harga pangan di Makassar memiliki dampak signifikan terhadap stabilitas harga pangan.

Pemprov Sulsel

“Jika harga pangan di Makassar naik, provinsi juga naik. Jika Makassar stabil, provinsi stabil. Jika Makassar deflasi, pasti semua turun. Itu rumusnya,” ungkap Danny Pomanto saat pembukaan GPM Prov Sulsel di Pelataran Gedung TP PKK Jl Mesjid Raya, Selasa (11/06).

Danny menyebut,Makassar telah mengembangkan pendekatan berlapis untuk mengelola kondisi pangan yang ada di Makassar.

Khususnya, jelang pelaksanaan hari raya idul Adha yang dibarengi dengan naiknya beberapa komoditas pangan.

“Makassar memiliki ritual penanganan GPM yang diperkuat dengan Tokomoditi di setiap kontainer dan diseminasi informasi kepada masyarakat. Pendekatan berlapis ini menjaga stabilitas harga di Makassar,” jelasnya.

Danny menyebut, Makassar merupakan salah satu daerah yang mampu menjaga stabilitas harga pangan jika dibandingkan beberapa kota lainnya.

Hal ini disebabkan respons real-time terhadap pergerakan harga dan intervensi yang tepat berdasarkan data yang dimiliki.

GPM telah menjadi kegiatan rutin di Makassar. Danny menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga yang tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah untuk menjaga daya beli masyarakat.

“Kondisi ideal adalah stabilitas harga di sekitar level 2. Oleh karena itu, kami secara rutin melaksanakan GPM dengan fasilitas seperti 10 mobil anti inflasi, garda anti inflasi yang terlatih, dan data real-time harian untuk menentukan komoditas yang perlu diintervensi,” ujar Danny.