KabarMakassar.com — Wakil Ketua DPRD Kabupaten, Jeneponto, H. Imam Taufiq Bohari menanggapi soal kondisi persampahan yang belakangan ini dikeluhkan warga.
Menurut Imam, banyaknya sampah disebabkan padatnya warga yang tinggal di pemukiman perumahan.
“Iya, kan kondisi persampahan volume sampah itukan tambah banyak dengan banyaknya perumahan segala macam volume sampah ini makin banyak,” kata Imam Taufiq Bohari kepada awak media, Minggu (31/3) kemarin.
Disisi lain, Imam Taufiq juga menyebut banyaknya sampah juga dipengaruhi oleh kurangnya sarana dan prasarana milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Makanya, penanganan sampah belum berjalan maksimal.
“Kemudian dari sisi yang mengurusi sampah kan mungkin sarana dan prasarananya juga terbatas, sehingga yah pasti,” jelasnya.
Selain kedua faktor ini, Imam juga mengatakan jika kesadaran masyarakat terhadap kebersihan dianggap masih kurang.
Sehingga Imam berharap agar masyarakat bisa ikut membantu pemerintah dalam menangani permasalahan tersebut.
“Kesadaran masyarakat untuk membuang sampah juga kurang,” ungkapnya.
Imam mengatakan salah satu lokasi yang paling parah adalah di Jalan Ishak Iskandar. Di lokasi itu memang menjadi tempat pembuangan alternatif. Jaraknya tidak terlalu jauh dari perumahan dan pasar.
“Itu yang disitu saya sudah beberapa kali koordinasikan, saya sudah suruh bersihkan cuma memang kemampuan armadanya untuk mengangkut dari dinas lingkungan hidup terbatas,” ucapnya.
Bahkan Imam mengaku pernah berinisiatif untuk menghubungi Dinas DLH dan langsung ditindaklanjuti.
Hanya saja usaha ini juga dinilai kurang maksimal lantaran lokasi pembuangan sampah ini memiliki jarak yang sangat dekat dengan pasar dan berapa perumahan.
“Disitu dia tumpuk, disitu masalahnya barukan ruangan terbuka,” tambahnya.
Olehnya itu, Imam menyarakan agar Dinas DLH dapat membangun komunikasi lintas sektor dalam rangka menuntaskan persoalan tersebut. Termasuk, memberikan pemahaman kepada masyarakat.
“Kalau saya sih harus ada koordinasi yang baik dengan beberapa instansi. Dinas Lingkungan Hidup kan keluhannya biasa dari sisi armada, operasional yang terbatas,” pintanya.
“Tapi kalau saya bukan dari sisi itu saja artinya dari masyarakat juga harus diberikan pemahaman kesadaran bagaimana supaya dia tidak membuang sampah di sembarang tempat,” pungkasnya.