KabarMakassar.com — Wacana koalisi Partai Gerindra dan Partai Demokrat pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulawesi Selatan (Sulsel) kembali mencuat. Hal ini membuat Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Maros, Shabir memberikan respon positif terhadap isu tersebut.
Shabir menekankan bahwa pentingnya pemimpin yang tidak hanya memahami kompleksitas permasalahan daerah, namun juga memiliki pengalaman dan rekam jejak yang jelas dalam dunia politik.
Olehnya itu, menurut Anggota DPRD Kabupaten Maros terpilih ini, Ketua Partai Demokrat Sulsel, Ni’Matullah sangat layak untuk ikut serta dalam kontesasi pilgub dibulan November mendatang.
“Pengalaman ini memberikan Ni’matullah keunggulan yang signifikan dibandingkan kandidat lain dan menjadikannya sosok yang sangat memahami dinamika, serta kebutuhan masyarakat Sulsel,” urainya, Selasa (16/07).
Bahkan menurut Shabir, kekuatan yang dimiliki oleh Ni’matullah tidak hanya berasal dari pengalaman legislatif saja, akan tetapi juga dukungan dari partai politik yang kuat.
Di mana menurutnya, sebagai anggota Partai Demokrat, ia (Ni’matullah) mendapat dukungan dari Susilo Bambang Yudhoyono, seorang tokoh yang berpengaruh dan masih memiliki pengaruh besar dikancah politik nasional.
Hingga, menurut politikus muda ini jika melihat dari perpolitikan pada tingkat nasional Partai Demokrat dan Partai Gerinda adalah sebagai partai pemenang.
“Tentunya, pada pemilu bulan Februari kemarin, Ni’matullah memenangkan KIM (Koalisi Indonesia Maju) di Sulsel,” ucapnya.
Dengan demikian, Shabir menganggap bahwa kombinasi dukungan ini akan menjadi modal penting dalam menghadapi berbagai tantangan dipemerintahan daerah.
Selain itu, Shabir mengungkapkan bahwa nantinya jika Ni’matullah akan berpasangan dengan Andi Iwan Aras dari Partai Gerindra, dengan yakin, kata Shabir sinergi kuat akan terbentuk.
“Keduanya memiliki basis dukungan yang solid dan mampu memadukan kekuatan politik masing-masing,” pungkasnya.
Shabir juga beranggapan bahwa keduanya merupakan ketua partai ditingkat provinsi dengan jaringan struktur yang kuat, serta sebagai pemenang pemilu yang lalu.
“Dengan patron SBY di Demokrat dan Prabowo di Gerindra, pasangan ini diyakini mampu membawa perubahan positif dan signifikan bagi Sulawesi Selatan,” tutup Shabir.
Sejauh ini, isu pasangan bacagub dan bacawagub Sulsel terus bertambah, jika dilihat sudah ada Danny Pomanto yang mengklaim kursinya sudah cukup untuk bertarung.
Satu partai politik disebut akan menyatakan mengusungnya dalam waktu dekat usai ia terlebih dahulu mendapat dukungan dari PDIP dan PPP.
Sementara Andi Sudirman Sulaiman yang akan berpasangan dengan Fatmawati Rusdi telah lebih dahulu diumumkan oleh NasDem dengan berbekal 17 kursi, NasDem bisa mengusung Andi Sudirman-Fatma tanpa berkoalisi dengan partai lain.
Sehingga tersisa Golkar, partai dengan perolehan kursi signifikan yang belum menentukan sikap. Golkar hanya butuh tambahan 3 kursi untuk bisa membentuk koalisi. DPD Golkar Sulsel sebelumnya memprediksi usungannya di Pilgub Sulsel akan diputuskan akhir Juli.