kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Usai Viral Dorong Mahasiswa, Pihak UNM Akhirnya Angkat Bicara

Usai Viral Dorong Mahasiswa, Pihak UNM Akhirnya Angkat Bicara
Gedung UNM (Dok : KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Pihak Rektorat Universitas Negeri Makassar (UNM) angkat bicara soal oknum dosen yang diduga cekcok dan mendorong mahasiswa usai viral di sosial media.

Dosen Fakuktas Ilmu Pendidikan (FIP) UNM, Ahmad Syawaluddin mengungkapkan bahwa masalah tersebut telah diselesaikan oleh pihak kampus di hari yang sama saat kejadian.

Pemprov Sulsel

“Mengenai itu sudah selesai persoalannya hari itu oleh Pak Rektor. Mengenai ribut tidak ji. Kan jelas ji videonya, hanya dorongan biasa saja,” kata Syawaluddin saat dikonfirmasi, Kamis (11/07).

Syawaluddin mengatakan bahwa aspirasi mahasiswa yang ingin disampaikan secara langsung telah diselesaikan oleh Rektor UNM, Prof Karta Jayadi.

“Pak Rektor sudah menyampaikan bahwa mengenai Jas Almamater kalau ada jas kakaknya yang bisa dipake itu saja. Semua sudah clear. Dan lembaga mahasiswa internal kampus sudah membahas juga,” jelasnya.

Aksi mendorong itu, kata Syawaluddin bertujuan untuk membubarkan mahasiswa. Karena saat itu rektor sedang menerima tamu untuk persiapan wisudah

“(Dorongan) supaya teman-teman mahasiswa bisa membubarkan diri karena saat itu ada tamu-tamu mitra dari luar kampus. Saat itu dekat tangga banyak tamu-tamu yang mau lewat dan mahasiswa yang lagi persiapan wisuda,” ucapnya.

Syawal sapaan akrabnya menyayangkan narasi pada video yang viral itu, yang terkesan di besar-besarkan dan tidak sesuai kejadian nyata.

“Hanya sangat disayangkan memang, narasi videonya saja yang dibesar-besarkan padahal tidak seperti itu. Saat habis ketemu kita semua jabat tangan dan pada pulang,” sebutnya.

Menurut Syawaluddin, mahasiswa yang ingin menemui pimpinan kampus berjumlah lima orang itu, memang sengaja merencanakan pengambilan video agar di besar-besarkan.

“Mereka mempersiapkan rekaman. Jadi yang viral kan itu mereka. Video itu direncanakan memang. Tapi semua nya sudah clear,” cetusnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang mahasiswa diduga cekcok dan didorong oleh oknum dosen usai mengkritik mahalnya harga jas alamamater, serta kebijakan rektorat untuk mewajibkan membeli sebagai syarat persetujuan nomor induk mahasiswa.