kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

UMS Rappang Manfaatkan Kotoran Burung Walet Sebagai Pupuk Organik di Desa Boiya

UMS Rappang Manfaatkan Kotoran Burung Walet Sebagai Pupuk Organik di Desa Boiya
(Foto : Dok. UMS Rappang)
banner 468x60

KabarMakassar.com — Desa Boiya yang terletak di Kabupaten Enrekang, memiliki potensi besar dalam sektor peternakan burung walet. Namun, pengelolaan sarang burung walet di desa ini masih banyak dilakukan secara tradisional, sehingga produktivitas belum mencapai hasil yang optimal.

Selain itu, kotoran burung walet yang dihasilkan dari rumah walet sering kali dianggap sebagai limbah, meskipun sebenarnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pupuk organik bernilai ekonomi tinggi.

Pemprov Sulsel

Melihat peluang tersebut, tim pengabdian kepada masyarakat dari Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang (UMS Rappang) bekerja sama dengan kelompok pengelola sarang burung walet “Rumah Burung” dan Kelompok Wanita Tani Sejahtera.

Kolaborasi ini bertujuan untuk mengolah kotoran burung walet menjadi pupuk organik, serta memberdayakan kelompok wanita tani dalam memproduksi pupuk yang dapat digunakan dalam pertanian organik di Desa Boiya.

“Kami sangat terbantu dengan adanya pengabdian ini. Tim dari UMS Rappang memberikan bantuan pakan burung walet, aroma pemikat, audio gelombang suara untuk menarik walet bersarang, hingga mesin kabut dan pengukur suhu ruangan,” ujar salah satu pengelola sarang burung walet.

Sementara itu, anggota Kelompok Wanita Tani mengaku baru mengetahui potensi besar dari kotoran burung walet.

“Kami baru tahu kalau ternyata kotoran burung walet bisa dijadikan pupuk organik untuk pertanian dan perkebunan, asal cara pengolahannya benar, seperti yang diajarkan oleh dosen UMS Rappang,” kata salah seorang anggota kelompok wanita tani.

Ibu Rusni, salah satu mitra program, mengungkapkan rasa terima kasihnya.

“Kami berterima kasih kepada tim pengabdi dari UMS Rappang yang telah memperhatikan kebutuhan kami sebagai pengrajin sarang burung walet. Semoga dengan adanya program ini, pendapatan kami bisa meningkat,” ujarnya penuh harap.

Di sisi lain, Wahyuni Saleh, anggota tim pengabdian UMS Rappang, juga menyampaikan apresiasinya kepada masyarakat Desa Boiya, khususnya para mitra yang telah mendukung kegiatan tersebut.

“Semoga program ini memberikan manfaat besar dan bisa berlanjut pada tahap berikutnya,” ucapnya.

Program ini diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat Desa Boiya dan memperkuat sinergi antara akademisi dan masyarakat dalam pemanfaatan sumber daya lokal.

PDAM Makassar