KabarMakassar.com — Universitas Muslim Indonesia (UMI) menggelar penyambutan Mahasiswa Baru (Maba) Tahun 2024 dengan Pesantren Kilat yang digelar sejak tanggal 20 hingga 30 Agustus 2024 mendatang.
Penyambutan mahasiswa baru dengan Pesantren Kilat ini diikuti oleh ribuan mahasiswa baru UMI yang terbagi atas 5 gelombang yang berlangsung di Pesantren UMI Padang Lampe, Kecamatan Labakkang, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.
Rektor UMI, Prof Sufirman Rahman mengatakan pekan pesantren adalah cara UMI dalam menyambut mahasiswa baru. Diketahui, pesantren kilat menjadi role model dalam upaya pembentukan karakter.
“Kalau kita lihat undang-undang pendidikan nasional disitu dijelaskan bahwa tujuan pendidikan nasional itu bukan hanya dilakukan transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi bukan hanya dibuat sedemikian rupa agar peserta didik cerdas akalnya tetapi pendidikan nasional juga bertujuan bagaimana membentuk karakter daripada anak-anak peserta didik,” ungkapnya dalam sambutan pembukaan pesantren kilat gelombang 3, Sabtu (24/08).
Pihaknya menjelaskan bahwa penyambutan mahasiswa baru dengan Pesantren Kilat ini bakal dilanjutkan dengan Pesantren Pencerahan Kalbu selama 30 hari yang dikonversi menjadi mata kuliah berjumlah 6 SKS.
“Nantinya akan berlanjut pembentukan karakter dengan mengikuti pesantren pencerahan kalbu disini dan jumlah SKS nya itu telah ditetapkan dengan kurikulum kita 6 SKS,” sambungnya.
Ia menegaskan bahwa di UMI para mahasiswa tidak hanya mendapatkan transformasi teknologi namun juga pembentukan karakter islamiah dengan tujuan melahirkan sumber daya manusia yang berintegritas dan bermoral.
“Oleh karena itu UMI menyambut mabanya dengan model sendiri dan model ini menjadi role model menjadi contoh bagi pembentukan karakter bagi instansi lain bahkan kepolisian, tentara nasional dan beberapa kampus dengan menggunakan jasa pengelola pesantren Padang Lampe,” pungkasnya.
Pihaknya menyebut UMI punya visi misi dalam proses implementasi perguruan tinggi agar menghasilkan luaran yang berilmu amaliah beramal dan berahklatul karimah serta berdaya saing internasional.
Pihaknya menargetkan UMI dalam tiga tahun kedepan masuk dalam jajaran perguruan tinggi kelas dunia.
“Oleh karena itu kita mempersiapkan semuanya mulai dari dosen hingga mahasiswa berdaya saing internasional. Kita akan menargetkan umi masuk perguruan tinggi kelas dunia,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia sekaligus Wakil Rektor III UMI, Nurfadillah Mappaselle menjelaskan bahwa selama pesantren kilat para mahasiswa baru mendapatkan banyak materi mulai dari kepemimpinan hingga sejarah UMI dan banyak beribadah serta zikir.
Para mahasiswa didampingi oleh para ustadz dan ustadzah sebanyak 60 orang yang bakal membimbing dan membentuk karakter para mahasiswa sesuai visi misi UMI.
Pihaknya pun berharap para mahasiswa memiliki karakter islamiah dan mencintai kampus UMI.
“Harapan kita adalah bagaimana mencintai kampus tetapi kita juga memuatkan karakter islami pada mahasiswa kalau dulu ada ospek sekarang tidak ada lagi,” harapnya.