KabarMakassar.com — Ada banyak manfaat olahraga lari yang bisa diperoleh, terutama jika dilakukan dengan cara yang benar.
Olahraga lari baik untuk menjaga kadar kolestrol baik (HDL) dalam tubuh, mengurangi dan mengontrol berat badan, mengurangi stres, meningkatkan kualitas tidur, menjaga kekuatan otot dan sendi serta memelihara kesehatan jantung.
Dilansir dari Alodokter, riset membuktikan bahwa orang yang lari secara rutin berisiko lebih rendah untuk terkena penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung dan stroke.
Manfaat ini bisa diperoleh dengan berlari di luar atau sekitar rumah maupun dengan menggunakan treadmill.
Lalu bagaimana cara berolahraga lari yang benar?
Bagi yang masih pemula, cobalah memulai olahraga lari dengan intensitas yang ringan, yaitu sekitar 10 menit per hari.
Ketika tubuh sudah lebih kuat dan terbiasa untuk berlari, kamu bisa meningkatkan durasinya hingga 15−20 menit.
Saat hendak berlari, terdapat beberapa hal yang penting untuk diperhatikan yakni :
1. Gunakan sepatu yang tepat
Pilihlah sepatu lari yang tepat dengan ukuran yang sesuai dan nyaman untuk digunakan.
Pastikan juga sepatu lari memiliki bantalan tumit, ringan ketika dipakai, serta lentur di bagian lengkungan kakinya.
Jangan lupa untuk menggunakan kaus kaki lari. Hindari bahan kaus kaki dengan katun 100 persen, tetapi pilihlah kaus kaki lari berbahan poliester.
2. Gunakan pakaian yang nyaman
Salah satu bahan baju olahraga yang tepat untuk digunakan saat berlari adalah kain sintetis yang mengandung polipropilena karena kemampuannya dalam menyerap banyak keringat.
Bagi perempuan, disarankan pula untuk menggunakan sport bra atau bra khusus olahraga, agar payudara tetap tertopang dengan baik.
3. Lakukan pemanasan
Sebelum mulai berlari, sempatkan waktu sejenak untuk melakukan pemanasan atau peregangan selama 5−10 menit guna melemaskan otot dan mencegah terjadinya cedera. Setelah peregangan selesai, lanjutkan dengan jalan cepat, barulah berlari.
Selain itu, berikut cara lari yang benar untuk menghindari cedera :
1. Hadapkan pandangan ke depan
Hindari melihat ke bawah kaki saat berlari karena ini akan menimbulkan ketegangan pada leher dan bahu. Jaga posisi rahang dan leher dalam keadaan rileks.
2. Tegakkan dada dan jaga tubuh tetap rileks
Otot yang tegang akan membatasi pernapasan. Jadi, upayakan untuk mempertahankan postur tubuh yang rileks saat berlari.
Postur berlari ideal adalah menegakkan tubuh tanpa menimbulkan ketegangan di bagian dada dan perut. Dengan begini, bernapas lebih maksimal dan lancar sehingga tidak cepat lelah atau merasa sesak saat berlari.
3. Jaga posisi pinggul
Cara lari yang benar adalah menjaga posisi pinggul tetap stabil dan arahkan sedikit ke depan. Posisi ini penting untuk mencegah cedera pada punggung dan pinggang.
4. Perhatikan posisi lutut
Angkatlah lutut ke depan sedikit lebih tinggi, ketika melakukan lari jarak jauh. Sebaliknya, ketika berlari dalam jarak dekat, kamu bisa menjaga posisi lutut sedikit lebih rendah. Ini bertujuan untuk menjaga energi tubuh ketika berlari.
5. Gunakan bagian tengah kaki untuk menginjak
Hindari bertumpu pada tumit atau bagian depan kaki. Selain itu, langkahkan kaki dengan ringan agar tidak menimbulkan ketegangan pada tubuh.
Adapun frekuensi lari yang disarankan adalah 3−5 hari per minggu, dengan durasi 20−60 menit setiap kali berlari.
Namun, jika kamu masih pemula, cobalah dari 10−15 menit dulu, lalu naikkan hingga 20 menit saat sudah terbiasa.