kabarbursa.com
kabarbursa.com

Tips Aman Berpuasa untuk Penderita Diabetes, Jaga Gula Darah Tetap Stabil!

Tips Aman Berpuasa untuk Penderita Diabetes, Jaga Gula Darah Tetap Stabil!
Ilustrasi makanan prasmanan (Dok: Int)
banner 468x60

KabarMakassar.com — Ibadah puasa di bulan Ramadhan merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Tetapi, bagi mereka yang menderita diabetes, amat penting untuk melakukan persiapan yang matang sebelum memulai puasa, agar tidak menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan, terkhusus yang berhubungan dengan komplikasi yang bisa muncul akibat gangguan metabolisme tubuh.

Umumnya, seseorang yang mengidap diabetes tetap diperbolehkan untuk menjalankan ibadah puasa selama kondisi tubuhnya dalam keadaan sehat, dengan catatan bahwa kadar gula darahnya berada dalam kisaran yang aman juga terkendali. Selain itu, tidak boleh ada gangguan kesehatan lain yang serius, misalnya penyakit jantung atau ginjal, yang dapat memperburuk kondisi fisik saat menjalankan puasa.

Pemprov Sulsel

Bagi individu yang menderita diabetes, sangat penting untuk memperhatikan dengan seksama terkait pengaturan pola makan, aktivitas fisik, serta jadwal konsumsi obat-obatan selama menjalankan ibadah puasa. Ketiga faktor tersebut wajib dikelola dengan hati-hati guna menghindari terjadinya masalah kesehatan yang serius.

Salah satu masalah yang bisa muncul adalah penurunan kadar gula darah yang sangat drastis, yang dikenal dengan istilah hipoglikemia, yang mampu menyebabkan gejala seperti pusing, lemas, bahkan pingsan. Sebaliknya, ketika kadar gula darah justru meningkat secara signifikan hingga mencapai tingkat yang berbahaya, hal ini disebut hiperglikemia, yang juga dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan, contohnya kerusakan organ dalam tubuh.

Oleh sebab itu, pengelolaan yang tepat sangat diperlukan agar penderita diabetes tetap dapat menjalankan puasa dengan aman serta sehat.

Berikut tips berpuasa bagi penderita diabetes

1. Hindari makan berlebihan saat sahur dan berbuka puasa

Mengatur porsi makanan amat penting bagi penderita diabetes untuk memastikan kadar gula darah tetap stabil dan berat badan bisa terkontrol dengan baik. Walau perut terasa lapar setelah seharian berpuasa, sangat disarankan untuk tidak langsung makan dalam jumlah yang berlebihan ketika berbuka puasa.

Disarankan ketika buka puasa dimulai dengan mengonsumsi takjil, yang biasanya berupa makanan ringan yang mudah dicerna, untuk memberi energi tubuh secara perlahan. Setelah itu, lalu kemudian dilanjutkan dengan makan makanan bergizi yang seimbang, namun dalam porsi yang moderat, agar tubuh mendapatkan asupan yang cukup tanpa membebani sistem metabolisme. Mengontrol porsi makan tersebut sangat penting agar tubuh tidak mengalami lonjakan kadar gula darah yang bisa berbahaya.

2. Tidak melewatkan makan sahur

Makan sahur, yang dilakukan pada waktu dini hari sebelum fajar, seringkali terlewatkan oleh sebagian orang. Tetapi, bagi penderita diabetes, melewatkan waktu makan sahur sangat tidak dianjurkan karena dapat mempengaruhi kestabilan kondisi tubuh selama berpuasa.

Makan sahur yang tepat waktu serta cukup, amat penting untuk memastikan cadangan energi dalam tubuh tetap terjaga dengan baik sepanjang hari. Dengan demikian, tubuh memiliki sumber daya yang cukup untuk menjalani aktivitas puasa tanpa risiko kekurangan energi.

Selain itu, makan sahur yang terlambat atau terlewat juga bisa meningkatkan kemungkinan terjadinya hipoglikemia, yaitu penurunan kadar gula darah yang terlalu drastis, yang berpotensi membahayakan kesehatan.

3. Makan tiga kali sehari

Sarapan bisa digantikan dengan makan sahur, makan siang juga dapat dilakukan saat berbuka puasa, dan makan malam sebaiknya dilakukan setelah sholat Tarawih. Disarankan untuk makan sahur mendekati waktu Imsak atau waktu Subuh, agar tubuh mempunyai cukup energi untuk menjalani aktivitas puasa sepanjang hari.

Sebaliknya, ketika waktu berbuka tiba, sangat dianjurkan untuk segera berbuka puasa, jangan menunggu terlalu lama. Hal itu penting dilakukan agar tubuh tidak kekurangan pasokan energi terlalu lama, yang bisa menyebabkan penurunan kadar gula darah yang drastis dan berisiko bagi kesehatan. Dengan cara ini, kadar gula darah dapat terjaga dengan lebih baik, sehingga tubuh dapat tetap bugar dan menjalankan ibadah puasa dengan aman.

4. Periksa gula darah secara teratur

Pemeriksaan kadar gula darah bisa dilakukan secara mandiri di rumah dengan menggunakan alat pengukur gula darah yang tersedia. Untuk memastikan kadar gula darah tetap terkontrol dengan baik selama berpuasa, pemeriksaan tersebut disarankan dilakukan dua hingga empat kali sehari, yaitu setelah sahur, saat sedang berpuasa, dan setelah berbuka puasa.

Melakukan pemeriksaan secara rutin sangat penting agar anda mampu memantau fluktuasi kadar gula darah, yang dapat membantu menghindari kondisi yang berbahaya seperti hipoglikemia (kadar gula darah rendah) maupun hiperglikemia (kadar gula darah tinggi).

Ketika hasil pengukuran menunjukkan kadar gula darah anda berada di bawah 70 mg/dl, atau lebih dari 300 mg/dl, maka dianjurkan untuk segera membatalkan puasa guna mencegah terjadinya komplikasi yang lebih serius. Dalam situasi tersebut, penting untuk segera mengonsumsi makanan atau minuman yang dapat membantu menstabilkan kadar gula darah agar kondisi tubuh tetap aman.

5. Konsumsi obat dengan petunjuk dokter

Selama menjalankan ibadah puasa, penderita diabetes tetap harus mengonsumsi obat sesuai petunjuk dokter. Dokter mungkin akan menyesuaikan jadwal konsumsi obat agar sesuai dengan waktu makan ketika puasa.

Karena kondisi tubuh setiap individu berbeda, sangat dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai ibadah puasa. Pemeriksaan sebaiknya dilakukan minimal dua bulan sebelum bulan puasa.

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, memeriksa kadar gula darah, juga mengevaluasi apakah kondisi tubuh anda memungkinkan untuk menjalani puasa. Apabila kadar gula darah terkontrol dengan baik, puasa dapat dilaksanakan tanpa masalah.

Apabila selama puasa anda merasakan gejala seperti pusing, sakit kepala, lemas, jantung berdebar, keringat dingin, tubuh gemetar, atau merasa akan pingsan, maka segera batalkan puasa dan periksakan diri ke dokter.

harvardsciencereview.com
https://inuki.co.id