KabarMakassar.com — Pj Bupati Jeneponto, Junaedi Bakri kian gencar melakukan upaya dalam peningkatan infrastruktur untuk meningkatkan potensi di bidang ekonomi dan ketahanan pangan di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Kali ini, upaya tersebut dilakukan oleh Junaedi Bakri dengan mendatangkan Kasubdit Direktorat Cipta Karya dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Ir. Komang Raka Mahartana sekaligus juga merupakan sebagai anggota tim evaluasi Proyek Strategis Nasional.
Selain Komang Raka Mahartana, Junaedi Bakri juga turut mengundang Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, Vonny Ameliani dan Lukman B. Kady, serta Kepala BBWS Jeneberang.
Acara ini juga turut dihadiri oleh anggota DPRD Kabupaten Jeneponto, Forkompimda, Sekertaris Daerah, Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dan juga dihadiri Direktur Utama Perseroda.
Dalam pertemuan yang dipimpin oleh Junaedi Bakri selaku Pj Bupati jeneponto, menyampaikan bahwa Jeneponto diproyeksikan akan menjadi simpul kekuatan ekonomi dan perwujudan ketahanan pangan di wilayah Sulawesi Selatan di masa mendatang.
Namun untuk mencapai hal itu, sambung Junaedi Bakri, tentunya membutuhkan Infrastruktur yang harus memadai sehingga hal tersebut sangat diperlukan di Kabupaten Jeneponto
Lantas, salah satu fokus utama simpul kekuatan ekonomi dan perwujudan ketahanan pangan di Kabupaten Jeneppnto adalah pembangunan pasar representatif yang diharapkan menjadi episentrum perekonomian.
Nantinya, pasar tersebut akan dilengkapi dengan fasilitas yang cukup memadai untuk mendukung aktivitas ekonomi masyarakat.
Selain keberadaan Pasar Tradisional Karisa nanti, masyarakat Jeneponto juga membutuhkan air. Sebab, sarana keberadaan air sangat dibutuhkan mengingat Kabupaten Jeneponto ini sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani.
Sementara itu ditempat yang sama dalam Kepala Bappeda Jeneponto, Alfian Syam mengemukakan bahwa Kabupaten Jeneponto diharapkan mampu menjadi penyangga perekonomian regional, tentu kawasan permukiman padat di daerah ini masih memerlukan intervensi serius dari pemerintah.
Sebab menurut Alfian Syam, dari sisi kemampuan fiskal, Kabupaten Jeneponto sangat terbatas jika dibandingkan dengan jumlah penduduk. Sehingga hal ini menyebabkan optimalisasi pembangunan infrastruktur dan fasilitas publik belum maksimal. Termasuk penyediaan Air.
Untuk itu, ia sangat mengharapkan perhatian serius dari Pemerintah Pusat untuk membantu mendukung kemampuan fiskal yang memadai di Jeneponto dengan tujuan meningkatkan tingkat pencapaian indikator ekonomi makro di Bumi Turatea.
“Dukungan ini diharapkan dapat mempercepat pembangunan infrastruktur serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” harap Alfian Syam.
Disisi lain dengan adanya permintaan tersebut, Kasubdit Direktorat Cipta Karya dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Ir. Komang Raka Mahartana juga menekankan pentingnya kerjasama antara pemerintah pusat dan daerah dalam mewujudkan proyek strategis ini.
“Kami berharap dengan adanya intervensi dari pemerintah pusat, pembangunan infrastruktur di Jeneponto dapat berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi perekonomian dan ketahanan pangan di daerah ini,” ujarnya.
Dengan sinergi antara berbagai pihak, sambung Komang, Kabupaten Jeneponto diharapkan dapat menjadi contoh keberhasilan pembangunan infrastruktur yang berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Sehingga menurut Komang, dukungan dan perhatian dari seluruh pihak sangat diperlukan untuk mewujudkan cita-cita besar ini.
Setelah pertemuan tersebut dilakukan di Ruang Rapat Bupati, para rombongan tamu juga tak lupa melakukan peninjauan Ke Pasar Karisa sekaligus juga meninjau lokasi pembangunan Reservoir penyediaan air baku untuk suplay air baku ke jaringan PDAM Kabupaten Jeneponto.
Sebelumnya, Pj Bupati Jeneponto, Junaedi Bakri juga permah menerima kunjungan kerja dari perwakilan Japan International Cooperation Agency (JICA) di Ruang Kerja Bappeda. Rabu (12/6) lalu.
Dalam kunjungan itu, Junaedi Bakri meminta juga Jica membantu pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Langkah tersebut diambil Pemerintah Kabupaten Jeneponto dengan tujuan menjadikan BUMDes sebagai salah satu pilar utama pertumbuhan ekonomi di Bumi Turatea yang rencananya kelak akan disandingkan dengan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Dalam pertemuan itu, Pj Bupati Jeneponto juga menekankan pentingnya peran BUMDes dalam memperkuat perekonomian lokal.
“BUMDes memiliki potensi besar untuk memberdayakan masyarakat desa dan meningkatkan kesejahteraan mereka. Dengan dukungan JICA, kami berharap BUMDes dapat berkembang lebih optimal dan menjadi motor penggerak ekonomi desa yang sejajar dengan koperasi dan UMKM,” ujar Edi sapaan Akrab Pj Bupati Jeneponto.
Menurut Junaedi, JICA merupakan lembaga yang berfokus pada pembangunan internasional maka, diharapkan dapat memberikan berbagai bentuk bantuan teknis dan finansial untuk meningkatkan kapasitas BUMDes di Jeneponto.
Dari hasil pertemuan tersebut, Junaedi berharap kepada JICA agar membantu meningkatkan kapasitas SDM Pengelola BUMDes dan UMKM untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jeneponto.
Lebih lanjut, pertemuan hari ini fokus pada FGD terkait desain pelatihan dan kurikulum yang akan dipakai dalam pelatihan agar betul-betul dapat bermanfaat bagi masyarakat.