KabarMakassar.com — Tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada Sulawesi Selatan (Sulsel) 2024 terjadi peningkatan signifikan. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel mencatat tingkat partisipasi kali ini mencapai 71,5 persen, tertinggi dibandingkan dua Pilkada sebelumnya.
Berdasarkan Surat Dinas KPU nomor 4438/PP.06.SD/09/2034 tanggal 5 Desember tentang formlasi perhitungan partisipasi pemilihan serentak tahun 2024, maka teknis perhitungan pasrtisipasi dihitung dari jumlah yang menggunakan hak pilih dari pemilih DPT, DPTb (Pemilih pindah memilih) dan DPK sebanyak 4.795.737 pemilih, dibagi Daftar Pemilih Tetap (DPT) & Daftar Pemilih Khusus (DPK) sebanyak 6.708.343. Sehingga menghasilakn angka 71,5 persen tingkat partisipasi pemilih di Sulsel. Angka ini naik dari Pilgub Sulsel tahun 2018 yang berada di angka 69,52 persen.
“Kalau kita bandingkan dengan Pilkada 2018 dengan 2012, maka 2024 paling tinggi karena kita 71,4 persen. Sementara Pilkada 2018 sebesar 69 persen. Kemudian Pilkada 2013 sebesar 68 persen,” kata Ketua KPU Sulsel, Hasbullah, Selasa (10/12).
Hasbullah menyebutkan bahwa beberapa daerah di Sulsel menunjukkan angka partisipasi yang meningkat. Seperti Kabupaten Enrekang, tingkat partisipasi pemilihnya tertinggi, sedangkan Kota Makassar terendah di Sulsel.
“Jadi, naik beberapa persen untuk tingkat pemilihan gubernur. Malah di kabupaten lain yang tertinggi seperti Enrekang itu 81 persen. Kemudian, Parepare 80 persen, Soppeng 78 persen. Paling bawah Makassar 58 persen,”
Meski mengalami peningkatan, angka tersebut masih berada di bawah target KPU Sulsel. Sebelumnya, KPU berharap dapat menyamai tingkat partisipasi Pemilu 2024 pada 14 Februari lalu yang mencapai lebih dari 80 persen.
“Target kami sama dengan hasil Pemilu. Pemilu kami kan kemarin 80 persen lebih. Kita berharap bisa karena waktunya dekat itu bisa masuk juga 80. Ternyata dengan dinamika yang ada, waktunya juga,” ujarnya.
Menurut Hasbullah, kondisi cuaca menjadi salah satu tantangan. Beberapa daerah dilanda hujan, berbeda dengan Pemilu Februari yang berlangsung saat cuaca cerah.
“Tapi kita tidak bisa menyalahkan kondisi alam. Yang bisa kita bandingkan sebenarnya partisipasi Pilgub sebelumnya. Mudah-mudahan keikutsertaan partisipasi ini betul-betul adalah bagian dari kesadaran pemilih datang memilih,” katanya.
Sementara itu, anggota KPU Sulsel Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat, Hasruddin Husain mengaku partisipasi pemilih Pilgub Sulsel 2024 meningkat, dibanding sebelumnya. Bahkan tertinggi dari 3 kali tahapan Pilgub dari tahun 2013, 2018 dan 2024.
Hasruddin menyebtukam bahwa peningkatan ini tidak terlepas dari program seminar penguatan partisipasi serta berbagai event dengan melibatkan semua segmentasi pemilih seperti disabilitas, pemula, pemuda, keagamaan, komunitas dan mitra strategis seperti forkopimda, media serta berbagai kampus baik di Makassar maupun luar Makassar.
“Tentunya capaian ini tidak terlepas dari program yang terpola, prioritas dan terintegrasi dari KPU sulsel bersama dengan 24 kabkot dan 313 kecamatan seperti Cafe Demokrasi, KKN Tematik, event pilkada RUN dengan rekor MURI, carnaval maskot, kemah demokrasi, festival seni budaya dan UMKM, sosialisasi komunitas musisi jalanan, komunitas pecinta alam, Car free day AYO.KE TPS, Debat Pelajar Se Sulsel, lomba selfie di TPS berbagai talkshow,” sebut Hasruddin.