KabarMakassar.com — Bakal Calon Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Moh Ramdhan Pomanto mengakui dirinya ikhlas jika pada kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) November mendatang dirinya tak mendapat kesempatan.
Hal ini mencuat usai wacana Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memberikan dukungan pasangan bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Andi Sudirman Sulaiman- Fatmawati Rusdi rekomendasi dukungan.
Sementara, saat ini Danny Pomanto, sapaannya masih memiliki surat tugas dari PPP. Menanggapi isu kurangnya dukungan kursi jika PPP benar beralih dukungan, Danny mengaku tidak merasa terbebani.
“Saya ini nothing to lose, masih banyak lapangan pengabdian yang lain. Itu namanya nasib, kita berusaha karena kita punya semangat memperbaiki Sulsel ini,” jelasnya.
Danny Pomanto juga menyoroti proses politik yang ia anggap tidak biasa, tetapi tetap optimis bahwa hal tersebut tidak akan menjadi penghalang.
Menurut Danny, setiap peralatan Pilkada memiliki situasi yang berbeda, dan ia menilai bahwa semangat demokrasi yang tumbuh di masyarakat harus ditegakkan dengan memberikan pilihan yang beragam.
“Demokrasi itu harus ditegakkan dengan cara jangan paksa masyarakat memilih hanya satu, cuma satu pilihan, buat dia pilihan-pilihan yang berbeda agar demokrasi. Demokrasi itu kan ada kebebasan memilih, jangan sampai kalau cuma satu dia pilih kotak kosong nanti,” tegasnya.
Menanggapi kemungkinan adanya upaya tertentu untuk mendorong kotak kosong dalam Pilkada, Danny mengakui bahwa hal ini bukan hanya pandangannya tetapi juga pandangan masyarakat luas.
“Seluruh Sulawesi Selatan, orang tahu, emangnya rekam jejak tidak terlihat. Seluruh mata melihat, sama fikiran kita ada desain besar kotak kosong,” pungkasnya.
Meski begitu, Wali Kota Makassar dua periode itu mengaku dirinya masih optimis jika PPP masih berada di pihaknya.
“Itulah politik, kalau soal PPP jangan tanya saya, tanya PPP. Alhamdulillah Pak Amir Uskara bilang saya tetap ke DP,” ujar Danny pada Senin (12/08).
Ia menekankan pentingnya menghormati keputusan partai dan menilai Amir Uskara, tokoh sentral PPP, sebagai politisi yang sangat mapan dan berpengalaman dalam dinamika politik Sulawesi Selatan.
Lebih lanjut, Danny menyatakan bahwa dirinya sudah memiliki surat dukungan, meskipun belum pernah ditunjukkan ke media.
“Saya punya surat tapi saya tidak pernah tunjukkan ke media. Sisa proses P1KWK, kan banyak sekali berita bahwa menunggu surat, surat tidak ada, surat saya ada semua,” tegasnya.
Danny Pomanto juga menambahkan bahwa dirinya siap menghadapi berbagai kemungkinan dalam proses politik yang sedang berlangsung, dengan tetap mengedepankan semangat dan komitmen untuk memperbaiki Sulawesi Selatan.
“Kita tetap berusaha karena semangat kita adalah memperbaiki Sulsel ini,” ujarnya.
Menurut Danny, setiap peralatan Pilkada memiliki situasi yang berbeda, dan ia menilai bahwa semangat demokrasi yang tumbuh di masyarakat harus ditegakkan dengan memberikan pilihan yang beragam.
“Demokrasi itu harus ditegakkan dengan cara jangan paksa masyarakat memilih hanya satu, cuma satu pilihan, buat dia pilihan-pilihan yang berbeda agar demokrasi. Demokrasi itu kan ada kebebasan memilih, jangan sampai kalau cuma satu dia pilih kotak kosong nanti,” tegasnya.