KabarMakassar.com — Sebanyak 450 Jemaah Haji yang tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 1 Embarkasi Hasanuddin Makassar akhirnya tiba di Asrama Haji Sudiang Makassar, Minggu (23/06) sore.
Pantauan KabarMakassar.com, rombongan jemaah haji ini kloter 1 ini landing di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar sekitar pukul 16:45 WITA dan tiba di Asrama Haji Sudiang sekitar pukul 18:00 WITA.
Uniknya, ratusan jemaah haji khususnya perempuan yang turun dari bus mengenakan pakaian haji khas Bugis.
Pakaian haji khas Bugis yang dikenakan para jemaah yakni mulai dari baju atasan, sarung hingga kopiah atau songkok yang memiliki warna cukup terang mulai dari merah, kuning, hitam, merah muda atau pink hingga abu-abu silver.
Selain itu, para jemaah yang mengenakan pakaian haji khas Bugis ini semakin mentereng dimana para jemaah juga turut mengenakan perhiasan seperti kalung, cincin, hingga anting berwarna emas sebagai pelengkap.
Meski begitu, banyak juga jemaah yang memilih untuk tetap mengenakan pakaian syar’i seperti mukenah maupun gamis dan hijab.
Salah satu jemaah haji, Harmi mengaku mengenakan pakaian haji khas Bugis sejak take off di Bandara Madinah menuju Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.
“Saya pakai ini sejak masih di Madinah pas mau terbang kesini”, ungkapnya, Minggu (23/06).
Selain itu, ia menyebut alasan mengenakan pakaian haji khas Bugis ini sebagai suatu bentuk kesyukuran dan identitas budaya Bugis Makassar.
“Alasannya karena ini ciri budaya Bugis ketika pulang haji”, sambungnya
Ia mengatakan jika pakaian haji khas Bugis yang dikenakan dibeli dan dijahit saat masih di tanah air dan dibawa saat berangkat ke Tanah Suci Mekkah
“Beli disini, jahit disini dan dibawa ke Mekkah”, sebutnya
Ia berharap, kepulangannya dari tanah suci dan telah melaksanakan ibadah haji dapat meningkatkan iman dan menjadi pribadi yang lebih baik.
“Harapannya menjadi haji yang mabrur dan bisa kembali ke tanah suci Mekkah bersama keluarga”, pungkasnya
Sejarah pakaian haji khas orang Bugis berawal dari Masuknya agama Islam ke wilayah Bugis pada abad ke-16 membawa pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan pakaian haji orang Bugis.
Pakaian haji mulai diadaptasi dari pakaian ihram yang dikenakan oleh umat Islam saat melaksanakan ibadah haji di Mekah.
Meskipun terpengaruh oleh budaya Islam, pakaian haji orang Bugis tetap mempertahankan ciri khas budaya lokal yang terlihat dari penggunaan bahan kain tenun tradisional Bugis, serta motif dan warna yang disesuaikan dengan adat istiadat masyarakat Bugis.
Seiring perkembangan zaman, pakaian haji orang Bugis juga mengalami perkembangan mode menjadi lebih beragam, dengan variasi warna dan bahan yang lebih banyak.
Namun, secara umum, pakaian haji orang Bugis tetap mempertahankan ciri khasnya, yaitu warna putih dan model yang longgar dan nyaman.
Pakaian haji orang Bugis juga mengalami perkembangan. Warna putih yang awalnya melambangkan kesucian dan kebersihan, kini juga dimaknai sebagai simbol persatuan dan kesederhanaan. Model pakaian yang longgar dan nyaman dimaknai sebagai simbol kemudahan dan kelapangan dalam beribadah.
Diketahui rombongan jemaah kloter 1 Embarkasi Hasanuddin Makassar terdiri dari 441 jemaah dan 8 orang petugas yang berangkat menuju ke Tanah Suci, Mekkah, Arab Saudi pada Minggu (12/05) lalu.
441 jemaah ini merupakan jemaah asal Kota Makassar yang juga didampingi petugas yang terdiri dari pembimbing ibadah, Tenaga Kesehatan Haji, perawat dan Pembimbing Haji Daerah.
Jemaah haji kloter 1 ini terdiri dari 157 jemaah laki-laki dan 284 jemaah perempuan.
Diketahuk 22 Juni 2024 (16 Zulhijjah 1444) merupakan awal pemulangan jamaah haji gelombang I dari Makkah melalui Bandara KAAIA Jeddah ke Indonesia dan pemulangan jamaah haji gelombang 1 dari dari Makkah melalui Bandara KAAIA Jeddah ke Tanah air.
Sementara pada 21 Juli 2024 (15 Muharram 1446) merupakan akhir pemulangan jamaah haji gelombang II dari Madinah ke Tanah Air dan 22 Juli 2024 (16 Muharram 1446) yakni akhir kedatangan jamaah haji gelombang II di Tanah Air.