kabarbursa.com
kabarbursa.com

Tenggelam di Sungai, Bocah 9 Tahun di Takalar Ditemukan Tewas

Tenggelam di Sungai, Bocah 9 Tahun di Takalar Ditemukan Tewas
(Foto : Dok. Saleh Sibali KabarMakassar).
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({}); <!--banner 120x600-->
banner 468x60

KabarMakassar.com — Seorang bocah bernama Fadli (9), warga Kelurahan Salaka, Kecamatan Salaka, Kabupaten Takalar, ditemukan tenggelam di Sungai Salaka, Jumat (21/03). Korban sempat dievakuasi ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.

Peristiwa ini bermula saat sang kakek, Bakri Late, panik karena cucunya tidak kunjung pulang sejak pukul 14.30 WITA. Hingga sore hari pukul 16.50 WITA, bocah tersebut belum ditemukan.

Pemprov Sulsel

Bakri kemudian meminta bantuan warga untuk mencari keberadaan cucunya di sekitar sungai. Salah satu warga pun menginformasikan kejadian ini melalui grup WhatsApp Info Damkar Takalar, meminta bantuan petugas pemadam kebakaran untuk melakukan pencarian.

Tak lama setelah laporan diterima, tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Damkar, Kepolisian, dan TNI segera menuju lokasi kejadian. Tim evakuasi akhirnya menemukan korban sekitar 20 meter dari tepi sungai dalam kondisi masih bergerak lemah.

Korban segera dievakuasi ke RS Padjonga Daeng Ngalle Takalar untuk mendapatkan perawatan medis. Namun, dalam perjalanan menuju rumah sakit, korban diduga sudah meninggal dunia. Setibanya di RS, tim medis memastikan bahwa Fadli telah meninggal.

Kasat Intel Polres Takalar, AKP Asrullah Daeng Unjung, melalui Kanit Intel Polsek Pattalassang, Aipda Amirudin Tutu, membenarkan kejadian tersebut.

“Meskipun hujan deras, kami tetap menuju lokasi kejadian karena sudah menjadi tugas kami sebagai aparat kepolisian untuk membantu masyarakat yang mengalami musibah,” ujar Amirudin.

Ia menambahkan bahwa dirinya turut turun langsung ke sungai untuk mencari korban. “Jaraknya cukup jauh ke dalam, tetapi akhirnya korban berhasil ditemukan dalam kondisi tenggelam,” tutupnya.

Sementara itu, Direktur RS Padjonga Daeng Ngalle Takalar, dr. Ruslan, menjelaskan bahwa korban sempat mendapat tindakan medis di Instalasi Gawat Darurat (IGD).

“Namun, korban tidak bisa diselamatkan karena sudah dalam kondisi meninggal dunia saat tiba di rumah sakit,” pungkasnya.

Peristiwa ini menjadi pengingat bagi orang tua dan masyarakat agar meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak, terutama saat bermain di sekitar perairan.

harvardsciencereview.com
https://inuki.co.id