KabarMakassar.com — Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, menyelenggarakan rapat fasilitasi TPPS yang dihadiri oleh berbagai pihak terkait di Desa Kerelayu.
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antar lembaga dalam mempercepat penurunan angka stunting di wilayah tersebut. Turut hadir dalam acara ini Penjabat (PJ) Bupati Jeneponto, Kadis DPPKB Dr Iswan Sanabi, perwakilan polres,Kodim, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Jeneponto, Camat Tamalatea, perwakilan Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian, Bappeda, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), serta Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).
Dalam rapat ini, berbagai strategi dan program penanganan stunting dibahas secara mendalam. Fokus utama adalah meningkatkan koordinasi lintas sektor. Baik itu dari Dinas Kesehatan hingga Dinas Pertanian, dalam memastikan intervensi yang efektif.
Para peserta rapat membahas langkah-langkah inovatif untuk memaksimalkan potensi lokal sebagai solusi dalam pemenuhan gizi anak-anak di daerah, serta pentingnya keterlibatan masyarakat dalam keberhasilan program ini.
Rangkaian kegiatan ini semakin semarak dengan dilaksanakannya program Sekolah Masyarakat (Semarak) bertajuk “Masyarakat Berdaya Jeneponto Bahagia” oleh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).
Acara ini dirancang untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya gizi dan kesehatan anak, serta mendorong keterlibatan aktif dalam usaha menurunkan stunting.
Junaedi Bakri dalam sambutannya menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk terus mendukung setiap upaya yang dilakukan dalam menurunkan angka stunting.
“Sinergi ini adalah langkah penting bagi kita untuk bersama-sama menuntaskan stunting di Jeneponto. Melalui kolaborasi yang solid antara pemerintah, mahasiswa, dan masyarakat, kita optimis target ini dapat tercapai,” ujarnya, Selasa (08/10).
Kegiatan semarak yang diisi oleh penyuluhan kesehatan, pelatihan pembuatan makanan sehat berbahan potensi lokal, hingga diskusi tentang pola asuh anak yang sehat, mendapat sambutan positif dari masyarakat.
Acara ini berhasil mengundang partisipasi aktif dari berbagai elemen masyarakat, mulai dari kader posyandu, ibu rumah tangga, hingga pemuda Desa Kerelayu.
Sementara itu, Kepala Dinas BKKBN Jeneponto, Dr Iswan Sanabi mengungkapkan jika program ini adalah bukti nyata dari pentingnya kolaborasi dan menghadirkan peran Mahasiswa dalam menggerakkan masyarakat.
“Kami berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Jeneponto khusunya dalam hal penanggulangan masalah stunting,” ujarnya.
Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan kegiatan ini dapat menjadi awal yang baik dalam mencapai target penurunan stunting di Kabupaten Jeneponto, serta menciptakan masyarakat yang lebih berdaya dan sejahtera.