KabarMakassar.com — Perkembangan koperasi di Indonesia menjadi salah satu pembahasan serius yang digaungkan di Rembuk nasional Perhimpunan Alumni Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (Himpuni) pada Kamis (20/02).
Diketahui, saat ini koperasi yang ada di Indonesia mempunyai sejumlah tantangan yang cukup besar. Itu menyebabkan kontribusi kepada Pendapatan Domestik Bruto atau PDB cukup rendah.
Wakil Menteri Koperasi, Ferry Juliantono mengungkapkan, kontribusi koperasi terhadap PDB terbilang masih sedikit walau koperasi dikenal sebagai pokok kekuatan ekonomi.
“Kontribusi koperasi hanya 1,07 persen terhadap PDB, kecil sekali dibandingkan dengan BUMN dan badan usaha swasta,” ujar Ferry Juliantono di Four Points Hotel by Sheraton, Makassar.
Selain itu, masalah lain juga ditemukan. Kali ini menyangkut tentang sumber daya manusia, minimnya partisipasi anggota koperasi disebut menjadi tantangan yang cukup berarti.
Partisipasi anggota koperasi di Indonesia, ujar Ferry dianggap masih cukup jauh dibanding negara individualistik seperti di Amerikan juga Eropa. Padahal, ia menilai jika Indonesia merupakan negara yang menggaungkan konsep sosial masyarakat.
Disatu sisi, masalah lain yang muncul selanjutnya adalah peran koperasi dalam mengelola aset juga masih rendah dibandingkan dengan BUMN.
“Aset koperasi di Indonesia dijadikan satu ditotal tidak sampai Rp500 T. BUMN (total aset) Rp7 ribu hingga 11 ribu T total asetnya,” ungkap Ferry.
Sejumlah masalah yang disebutkan cukup pelik untuk diselesaikan Kementerian Koperasi. Padahal Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto memasang target tinggi bagi Kementerian Koperasi.
Tranformasi di tubuh pengelolaan koperasi di Indonesia menurut Ferry perlu dilakukan. Langkah mengizinkan koperasi dalam mengelola tambang dinilai cukup tepat.
Lebih jauh ia menjelaskan jika koperasi harus didorong mampu merambah sektor usaha yang lebih besar, karena konsep tersebut juga cukup massif dipakai di negara maju lainnya.
“Presiden meminta kami segera mentransformasikan koperasi tidak identik dengan usaha kecil, koperasi harus masuk ke sektor usaha besar. Kalau perlu punya pabrik, rumah sakit, smelter, kapal tanker. Karena justru di luar negeri koperasi bisa lakukan kegiatan di sektor usaha besar,” tuturnya.
Tindaklanjut yang kini tengah dilakukannya adalah mendata seluruh koperasi yang masih aktif. Dimana langkah berikutnya adalah menyusun strategi pengembangan usaha yang merambah sektor lebih besar, agar kontribusi koperasi terhadap PDB mampu meningkat secara signifikan.
Sebelumnya diberitakan, Sidang Umum Majelis Umum Himpunan Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (Himpuni) bakal segera dilaksanakan di Kota Makassar.
Panitia acara saat ini terus melakukan persiapan menjelang kegiatan Himpuni di Hotel Four Points by Sheraton 20 sampai dengan 22 Februari 2025 mendatang.
Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Prof Fadjry Djufry mengatakan jika Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel siap mensukseskan pelaksanaan Sidang Umum Himpuni di Makassar.
Sebagai tuan rumah, sudah selayaknya Pemprov ikut membantu pelaksanaan kegiatan tersebut. Apalagi banyak tamu-tamu penting yang akan hadir.
“Pemprov siap mensupport dan mensukseskan pelaksanaan Sidang Umum Himpuni pada Februari nanti di Makassar. Dan kita berharap Himpuni bisa memberikan ide dan saran untuk pembangunan nasional dan khususnya di Sulsel,” ucap Pj Gubernur Sulsel, Prof Fadjry Djufry di Kabupaten Gowa, Senin (27/01).
Prof Fadjry menilai Himpuni sebagai wadah para alumni Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia, tentu diharapkan memberikan sumbangan pemikiran terhadap pembangunan di Sulsel.
“Saya sebagai Pj Gubernur tentu sangat berharap kegiatan ini bisa membantu pembangunan di Sulsel. Sulsel ini memiliki banyak sumber daya alam yang tentu butuh ide dan saran untuk dimaksimalkan,” jelas alumni Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin (Unhas) angkatan 1988 ini.
Ia berharap kegiatan Himpuni nanti akan fokus membahas tentang swasembada pangan dan energi yang menjadi nawacita Presiden Prabowo.
Sebagai informasi, Sidang Umum Himpuni akan dibuka pada 20 Februari 2025 nanti. Pada hari pertama akan dilakukan seminar dan pameran inovasi. Pameran inovasi ini diikuti oleh seluruh PTN anggota Himpuni.
Pelaksanaan sidang umum baru akan dilaksanakan di hari kedua 21 Februari. Para delegasi dari ikatan alumni PTN yang masuk anggota Himpuni akan bersidang untuk memilih Presidium Himpuni yang baru periode 2025-2028.
Pada hari ketiga nanti akan dilaksanakan city tour. Panitia telah menyiapkan lokasi city tour di beberapa destinasi wisata di Kabupaten Maros dan Kota Makassar.