kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Tanggapan Golkar Terhadap Simulasi KPU Jeneponto

Ketua Organisasi Dewan Pimpinan Daerah (DPD)Partai Golkar Jeneponto, Sudirman Sappara saat mengikuti Simulasi pencoblosab yang digelar KPU di Lapangan Pastur. (ullah).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Ketua Organisasi Dewan Pimpinan Daerah (DPD)Partai Golkar Jeneponto, Sudirman Sappara mengkritisi kegiatan simulasi pencoblosan yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) beberapa hari yang lalu.

Ia mengatakan jika simulasi pencoblosan yang digelar KPU ini merupakan proses pembelajaran bagi Kita semua yang waktunya hanya tersisa 14 hari ke sehingga patut di apresiasi.

Pemprov Sulsel

” Kesempatan ini ya betul-betul Kita berikan pembelajaran kepada teman-teman pengurus Parpol (Partai Politik). Khususnya Caleg, ketika bersosialisasi,” ujar Sudirman Sappara kepada saat ditemui tim Kabarmakassar.com beberapa waktu lalu.

Hanya saja dalam simulasi tersebut, Sudirman menilai masih ada sejumlah kekurangan yang perlu dilakukan KPU.

“Karena Saya melihat langsung ukuran kertas suara dengan tempat pencoblosan sangat kecil dibanding dengan ukuran kertas suara. Bahkan, ukuran kertas suara bila dipaksakan atau kertas suaranya dibuka agak sempit sehingga dapat menyulitkan pemilih,” ucapnya.

Bahkan, kesulitan ini juga dapat berpotensi suara tidak sah atau batal apabila calon pemilih tidak membuka dengan baik kertas suara.

“Karena kondisinya kertas suara dan bilik suara agak pas banget baru tempat coblosnya yang digunakan agak kecil. Ini Saya melihat ada potensi kerawanan suara tidak sah karena dilipat lantaran kecilnya bilik suara,” tandasnya.

Selain kekurangan tersebut, LO (Liaison Officer) Partai Golkar Jeneponto ini menyebutkan bahwa pihak KPU juga tidak menjelaskan dengan jelas terkait simulator saksi Parpol.

“Ok lah tadi Wajib pilih sudah dipersiapkan tempatnya tetapi tadi tidak dijelaskan dimana posisi saksi Parpol, posisinya pengawas Parpol itu kan harus terkondisikan sesuai standar peraturan KPU yang diatur di dalam penyelenggaraan,”terang Sudirman.

Barangkali kata Dia, Simulasi ini tugasnya Parpol dan Saya juga sebagai Caleg harus memberikan pembelajaran kepada calon Pemilih bahwa jangan sampai kertas suaranya dilipat.

Ia pun menuturkan bahwa dengan kondisi seperti ini maka pihak KPU tidak akan bisa memperbaiki segala kekurangan ini. Sebab, waktunya sudah sangat mepet.

“Ya untuk memberikan konfirmasi karena ini kan sudah simulasi beda kalau jauh sebelumnya jika dilakukan Simulasi,”

Jadi sekarang yang perlu Kita lakukan adalah bagaimana memberikan pemahaman untuk melakukan pencegahan agar tidak terjadi apa yang Saya gambarkan tadi.

” Ok lah untuk suara Pilpres, DPD tidak ada masalah tapi untuk kertas suara DPR-RI, DPRD Provinsi dan Kabupaten itu sama semua ukuran kertas suaranya ukurannya besar semua. Saya sempat ukur tadi jaraknya ketika Saya buka tadi kertas suaranya agak terlipat di ujungnya,” pungkas Sudirman.