KABARBUGIS.ID – Pergeseran tanah di Dusun Ratte Poton, Desa Suppirang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang makin parah. Akibatnya, 45 kepala keluarga (KK) setempat harus segera direlokasi ke tempat yang lebih aman.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pinrang, Dr Rhommy M Manule mengatakan tanah bergerak di Dusun Ratte Poton itu sejauh 2 kilometer dan amplas dengan kedalaman capai 2 meter terjadi sejak setahun terakhir.
"Tanah bergerak tersebut turun atau amblas mulai 80 cm sampai 2 meter lebih," kata Rhommy kepada KabarBugis.id, Kamis (22/6).
Ia memperkirakan pergerakan tanah di Dusun Ratte Poton disebabkan berbagai faktor, mulai tingginya intensitas hujan dan struktur tanah yang labil.
Dia mengungkapkan ini akan rawan terjadi longsor. Dampak dari tanah bergerak itu sudah merusak sejumlah rumah warga, sekolah, postu kesehatan dan satu rumah ibadah akan ikut terancam.
Rhommy mengaku warga yang mendiami kampung tersebut sebanyak 94 kepala keluarga (KK) atau sekitar 350 jiwa. Dari jumlah tersebut terdapat 49 KK terdampak tanah bergerak susulan.
"Sementara 45 KK kategori zona merah yang harus segera direlokasi ke tempat yang lebih aman. Ada 3 KK yang sudah pindah mandiri dan 7 KK yang mengungsi mandiri," jelasnya.
Rhommy mengatakan warga yang bermukim di daerah tanah bergerak tersebut harus segera direlokasi ke tempat yang aman dikhawatirkan terjadi gerakan tanah susulan sehingga mengancam keselamatan jiwa.
Menurutnya masyarakat setempat bersepakat untuk direlokasi ke tempat yang telah disiapkan pemerintah, lokasinya sekitar tiga kilo dari lokasi tanah bergerak.
"Masyarakat Dusun Ratte Poton itu bersepakat pindah dari lokasi tanah bergerak itu saat kami turun asesmen dan mitigasi lokasi baru baru ini,” ujar Rhommy.
Ia mengatakan pihaknya akan kembali menyerahkan bantuan kepada masyarakat yang terdampak tanah bergerak di Dusun Ratte Poton, Desa Suppirang.
“Keperluan yang mendesak yakni seperti makanan minum, terpal, Matras/Tikar, peralatan mandi dan perlengkapan bayi,” pungkasnya.