KabarMakassar.com — Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia Luwu (IPMIL) dan Ikatan Keluarga Pelajar Mahasiswa Walenrang Lamasi (IKPM Walmas) menggelar diskusi membahas upaya pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) Luwu Tengah yang berlangsung di Hotel Grand Malebu, Makassar, Sabtu (18/01).
Kegiatan diskusi bertajuk ”DOB Luwu Tengah : Antara Harapan dan Tantangan” itu menghadirkan narasumber dan juga pengamat diantaranya Ketua BPW Kerukunan Keluarga Luwu Raya (KKLR) Hasbi Syamsu Ali, Wakil Ketua BPP KKLR Abdul Talib Mustafa dan praktisi hukum Yunius Jhody Pama’tan.
Ketua PP IPMIL, Yandi mengatakan kegiatan diskusi tersebut menjadi bagian dari semangat menyuarakan lahirnya Luwu Tengah.
Menurutnya, pemekaran Luwu Tengah dari Kabupaten Luwu sangat diperlukan mengingat percepatan pembangunan di wilayah Walenrang dan Lamasi yang dinilai lebih lamban dibandingkan daerah induk.
“Luwu Tengah bukan lagi kewajiban tapi kebutuhan. Saya selaku putra daerah Walmas mengakui percepatan pembangunan lamban terkhusus di daerah gunung Walenrang akses jalan sangat memprihatikan,” ungkapnya saat dihubungi, Minggu (19/01).
Sehingga kata dia, Wija To Luwu harus kembali menyuarakan wacana pemekaran daerah otonom Luwu Tengah.
“Tentu ini harus kembali disuarakan melalui forum-forum diskusi seperti ini termasuk kita sebagai Wija To Luwu,” sebutnya.
Sementara itu, Wakil Ketua BPP KKLR Abdul Talib Mustafa mengurai upaya yang dilalui untuk mewujudkan DOB Luwu Tengah.
Kanda Talib sapaan akrabnya menjelaskan bahwa upaya melahirkan DOB Luwu Tengah dulunya disuarakan berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pelaksanaan Otonomi Daerah di Indonesia.
Namun kata dia aturan baru kemudian terbuat pada tahun 2014 yakni Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 yang mengatur penyelenggaraan pemerintahan daerah dan asas otonomi daerah.
Belum lagi, sejak aturan tersebut disahkan hingga kini belum ada Peraturan Pemerintah yang diterbitkan.
Sehingga kata dia upaya memekarkan Luwu Tengah sedikit dinilai rumit.
Pihaknya pun meminta masyarakat Luwu Raya khususnya Wija To Luwu untuk sama-sama terus menyuarakan dan menekan isu tersebut ke pemerintah.
“Sebagai Wija To Luwu kita harus terus menyuarakan upaya DOB Luwu Tengah ini,” pungkasnya