kabarbursa.com
kabarbursa.com

Stok Bulog Sulselbar Selama Ramadan Tembus 59 Ribu Ton

Stok Bulog Sulselbar Selama Ramadan Tembus 59 Ribu Ton
Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin saat melakukan tinjauan stok pangan di Pasar Minasa Maupa, Selasa, (12/3).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Kepala Perum Bulog Wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar), Ahmad Kholisun mengungkapkan, stok yang dimiliki Bulog totalnya 59 ribu ton dan masih sangat cukup sampai dengan Juli mendatang.

“Dalam rangka bulan Ramadan, stok Bulog untuk beras ada 44 ribu ton. Stok ini masih terus bertambah yang dalam perjalanan 10.500 jadi totalnya 59 ribu ton. Stok ini sangat cukup sampai bulan Juli,” ungkapnya.

Pemprov Sulsel

Hal tersebut disampaikan Ahmad Kholisun saat melakukan peninjauan langsung di Pasar Minasa Maupa bersama dengan Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Baharuddin, pada Selasa, (12/3).

Ahmad Kholisun menambahkan, penyaluran Bulog untuk pangan hanya 8.500 ditambah kebutuhan harga stabilisasi pasokan dan harga pangan SPHP sekitar 6.000-7.000 jadi stok sangat cukup untuk wilayah Sulsel termasuk Sulbar.

“Untuk harga stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) kita tetap, kita juga melakukan penjualan 53 ribu per pack isi 5 kilo jadi 1 kilonya sekitar 10.500,” terangnya.

Ia juga menyatakan, untuk beras komersial terdapat relaksasi HET (harga eceran tertinggi), naik 1.000 rupiah, tapi ia berharap harga dilapangan naiknya tidak signifikan.

“Tapi yang jelas stok kami ada, berapapun kebutuhan masyarakat di Sulsel kami siap,” ucapnya.

Ahmad menambahkan, Bulog menyalurkan bantuan pangan untuk Sulselbar sejumlah 8.500 per bulan, kedua melakukan SPHP, rutin setiap hari di titik pasar-pasar melalui Rumah Pangan Kita (RTK) serta di titik-titik nanti apabila memang ada wilayah yang perlu SPHP dilakukan.

Sementara, Pj Gubernur Sulsel menyatakan walau masih libur, tetapi pemerintah akan terus memastikan stok pangan masyarakat cukup.

“Kami sengaja datang hari ini walaupun hari libur, karena ini hari pertama puasa yang diatur pemerintah, jadi kita mau cek pastikan stok pangan bahan pokok masyarakat, yang penting barangnya ada mencukupi,” ungkap Bahtiar.