KabarMakassar.com — Harga beras diprediksi akan kembali normal pada April 2024 mendatang. Hal itu dikarenakan, bulan April petani akan mulai panen padi, sehingga bisa menekan harga makanan pokok itu.
Pengamat Ekonomi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (Uinam), Murtiadi Awaluddin menyebut lonjakan permintaan pangan saat ini bersifat sementara dan akan terkoreksi pada masa panen nantinya.
Menurutnya, tindakan pertolongan jangka pendek saat ini memang dibutuhkan salah satunya dengan adanya Operasi Pasar dan Gerakan Pangan Murah (GPM).
“Justru nanti kalau sudah panen lagi yang dikhawatirkan overstock,” ujarnya, Kamis (14/3).
Ia menyebut, menjelang kuartal kedua nanti sudah memasuki masa panen komoditas pangan khususnya beras, tentunya nanti akan ada koreksi harga karena stok yang mulai terpenuhi.
“Saya rasa akan stabil harga dan akan naik lagi jelang idul adha,” kata Murtiadi.
Sebelumnya, Kepala Perum Bulog Wilayah Sulselbar, Ahmad Kholisun mengaku mendapat tambahan stok beras sebanyak 10.500 ton, beras itu kata dia masih dalam perjalanan. Sehingga total stok beras Bulog sebanyak 50 ribu ton.
Stok beras itu, kata Ahmad, cukup hingga Juli 2024 mendatang.
“Dalam rangka bulan Ramadan, stok beras ada 44 ribu ton. Stok ini masih akan bertambah, dalam perjalanan stok ada 10.500 ton, jadi totalnya ada 59 ribu ton,” ujarnya.
Apalagi ucap Ahmad, penyaluran Bantuan Pangan untuk masyarakat dibagikan sebanyak 8.500 ton dalam sebulan.
“Kita lakukan SPHP rutin setiap hari di titik pasar dan RPK dan titik nanti apabila ada wilayah membutuhkan sekitar 6-7 ribu (ton),” sebutnya.
Untuk harga beras di Bulog kata dia, dijual harga Rp53.000 per 5 kg.
“Jadi per kg itu Rp10.600. Beras komersial memang ada relaksasi HET, naik seribu tapi semoga nanti dilapangan naik tidak signifikan, yang jelas stok kami ada berapapun kebutuhan beras di Sulsel kami siap,” pungkas Ahmad.