kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Stadion Untia Jadi Proyek Prioritas, Pemkot Makassar Siapkan Tiga Skema Pendanaan

Stadion Untia Jadi Proyek Prioritas, Pemkot Makassar Siapkan Tiga Skema Pendanaan
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin (Dok : ist).
banner 468x60

KabarMakassar.com – Pembangunan Stadion Untia di Kecamatan Biringkanaya masuk dalam agenda prioritas infrastruktur Pemerintah Kota Makassar.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin menegaskan bahwa proyek tersebut akan didorong melalui tiga skema pendanaan yang tengah disiapkan.

Pemkot Makassar membuka peluang pendanaan penuh dari investor sebagai opsi utama. Wali Kota Munafri menyebut pihaknya akan gencar menawarkan proyek ini kepada investor, termasuk dari luar negeri. Sejauh ini, Qatar, Belgia, dan Cina menjadi tiga negara yang sedang dijajaki untuk kerja sama investasi.

“Kita akan tawarkan ke investor, termasuk asing. Kalau ada yang bersedia membiayai penuh, itu menjadi opsi utama,” ujar Munafri di Balai Kota Makassar, Selasa (15/04).

Skema kedua yang dipertimbangkan adalah pembiayaan bersama antara investor dan pemerintah daerah. Dalam model ini, Pemkot akan berperan dalam pematangan lahan sebagai bentuk kontribusi.

Menurut Munafri, pemerintah daerah tidak akan tinggal diam jika ada investor yang ingin berbagi beban biaya. “Kita siapkan dulu lahannya, tentu pemerintah daerah harus terlibat di situ,” jelasnya.

Sementara itu, opsi terakhir yang disiapkan adalah menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) secara penuh jika tidak ada investor yang tertarik membiayai proyek tersebut.

Ia menambahkan, kerja sama dapat berbentuk berbagai skema, baik itu 50:50, full investasi, maupun full APBD.

Untuk tahap awal, Pemkot Makassar telah menganggarkan Rp2,5 miliar guna menyusun dokumen perencanaan atau pra feasibility study (FS).

Sedangkan estimasi biaya pembangunan stadion berkapasitas 15.000 penonton berkisar antara Rp200 miliar hingga Rp300 miliar, belum termasuk penimbunan lahan dan fasilitas penunjang.

“Kalau dihitung-hitung mungkin sekitar Rp200 sampai Rp300 miliar, tapi itu belum termasuk semua fasilitas. Jadi perlu kajian detail,” tutupnya.