KabarMakassar.com — Representasi politik atau aktivitas menjadikan warga negara tampil menjelang pilkada serentak 2024. Dimana kontestasi yang dihelat serentak pada 27 Nopember mendatang sejumlah srikandi bermunculan di 24 kabupaten/kota, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Diharapkan representasi politik kaum perempuan ikut andil dalam pengambilan kebijakan publik khsusnya di Sulsel. Sulsel dalam kontes berpolitik ketika aktor politik bertindak demi kepentingan terbaik warga.
Masyarakat Sulsel dalam politik bagu kaum hawa nyatanya tidak hanya bermakna pada hal-hal seputar angka dalam pemenuhan minimal kuota sebesar 30 persen di legislatif maupun eksekutif pemerintahan tetapi berkenaan dengan hal-hal substantif, seperti kebijakan ramah gender.
Untuk itu, kesadaran tentang pentingnya representasi perempuan di ranah politik kembali menggema dalam beragam ruang diskusi publik dengan agenda tahun politik 2024.
Menurut Aflina Mustafainah, Ketua Yayasan Pemerhati Masalah Perempuan (YPMP) Sulsel, soal kemunculan kaum perempuan di Pilkada serentak 2024 bahwa hal itu muncul tidak hanya karena penyelenggaraan pesta demokrasi yang semakin dekat. Tetapi disebabkan permasalahan seputar kebijakan di tanah air yang dianggap belum sepenuhnya memuat keadilan ataupun kesetaraan gender.
“Saat ini kita lihat ada 4 baliho yang mengusung perempuan, Ibu Indira YusufIsmail, Indah Putri Indriani, Fatmawati Rusdi dan Aliyah Mustika Ilham. Mereka semua perempuan potensial yang telah memiliki pengalanan jadi pemimpin politik,”ucap Aflina kepada kabarmakassar.com, Jumat (12/7).
Namun lanjutnya, bahwa balik lagi, apakah partai bisa legowo memberikan kursinya agar 4 kandidat ini bisa jadi kandidat Calon Gub atau wagub atau calon walikota atau wakil walikota Makassar.
“Kami berharap adanya keinginan partai mandorong mereka. Sementara itu konstituen perempuan dapat berkonsolidasi membangun kekuatan representasi politik perempuan,”harap Aflina.
Sementara itu, jelang Pemilihan kepala daerah atau Pilkada Serentak 2024 di Sulsel membuka peluang bagi sederet perempuan untuk ikut bertarung. Para srikandi ini berasal dari latar belakang, ada ibu rumah tangga, politisi hingga bos skincare.
Dimana dari 24 kabupaten dan kota di Sulsel, tercatat ada 17 daerah yang punya figur perempuan dan bakal ikut Pilkada 2024. Jumlahnya sedikitnya 24 orang. Mereka ini telah mendaftar pada partai politik.
Banyaknya perempuan yang akan ikut Pilkada di Sulsel menunjukkan daerah ini perolehan membangun narasi kesetaraan gender. Para puan mengincar posisi calon 01 maupun calon kosong dua di level provinsi maupun kabupaten dan kota.
Bukan hanya Fatmawati Rusdi, istri ketua partai, yang digadang-gadang akan maju sebagai calon wakil gubernur Sulsel maupun Indah Putri Indriani. Pilkada Sulsel menampilkan sederet perempuan bacalon kepala daerah.
Dimulai dari wilayah selatan Sulsel, beberapa perempuan tercatat kepincut ikut pilkada. Mereka adalah mantan Wakil Bupati Sinjai periode 2018-2023, Andi Kartini Ottong dan dua kandidat Pilkada Bulukumba, Andi Soraya Widyasari hingga legislator DPRD Sulsel, Isnayani.
Bergeser ke Bantaeng ada dua perempuan yang bakal maju pilkada di Butta Toa. Mereka adalah politisi PPP Andi Sugiarti Mangun Karim dan politisi PAN, Nurkanita Kahfi. Nama terakhir dikenal sebagai Ketua KNPI Sulsel yang juga putri dari Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi.
Sementara Andi Sugiarti merupakan anggota DPRD Sulsel 3 periode. Yang menarik di Kabupaten Takalar. Ada perempuan bernama Mardiah yang bakal maju sebagai calon wakil bupati. Ia bukan politisi seperti lainnya, melainkan seorang kepala desa.
Kemudian di Kabupaten Gowa, muncul dua perempuan berstatus anggota DPRD yang membidik kursi kepala daerah. Mereka ada Siti Husniah Talenrang sebagai bacalon Bupati Gowa dan Rismawati Kadir Nyampa. Melompat ke wilayah Ajatappareng, di sana, tercatat sedikitnya 5 perempuan yang bakal maju Pilkada 2024.
Dua diantaranya akan maju Pilkada Barru yaitu Andi Ina Kartika Sari dan Ulfah Nurul Huda yang tidak lain putri Bupati Barru, Suardi Saleh. Di Parepare, ada istri mantan wali kota Taufan Pawe, Ernawati Rasyid dan di Pilkada Sidrap, seorang kepala dinas bernama Nurkanaah bakal maju sebagai calon wakil Bupati Sidrap berpasangan Syaharuddin Alrif.
Lalu, di Luwu Raya dimana empat kabupaten kota di Tana Luwu tak kalah dari daerah lain dalam menghasilkan perempuan calon pemimpin melalui Pilkada 2024.
Sedikitnya ada 5 perempuan yang akan mencalonkan. Mulai dari Kabupaten Luwu, Hafida Rauf menjadi satu-satunya perempuan yang bakal bertarung di Bumi Sawerigading. Figur berlatar anggota dewan tersebut telah melamar sejumlah partai untuk diusung dan digadang-gadang maju sebagai calon wakil bupati.
Berlanjut di Kota Palopo, ada dua nama yang disebut akan bertarung. Keduanya adalah Nurhaenih sebagai bakal calon wakil wali Kota Palopo dan Putri Dakka yang santer membidik kursi 01 Kota Idaman.
Sebelum terjun ke dunia politik, Putri Dakka dikenal sebagai pengusaha skin care yang kerap memasarkan produknya di media sosial. Jelang Pemilu 2024, Putri diperkenalkan sebagai ketua Partai Nasdem Luwu Utara hingga mencalonkan ke DPR RI.
Kemudian di Luwu Utara, ada sosok perempuan bernama Saltima Ri’pi Tangjong. Pengusaha tersebut telah mengikuti uji kelaikan dan kepatutan di PDIP Sulsel sebagai bakal calon wakil bupati. Ia menunggu “pinangan” untuk masuk arena Pilkada Luwu Utara 2024.
Jika Saltima tunggu dipinang, maka lain halnya dengan Puspawati Husler di Kabupaten Luwu Timur (Lutim). Istri mendiang Thoriq Husler itu dipastikan bakal maju Pilkada Lutim 2024 sebagai calon wakil bupati dari Irwan Bachri Syam.
Demi maju pilkada di Bumi Batara Guru, Puspawati Husler telah mundur sebagai ASN dengan jabatan terakhir kepala dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Lutim.
Untuk Kota Makassar menjadi daerah yang tercatat paling banyak memiliki figur perempuan sebagai bakal calon wali kota maupun wakil wali kota. Tingkat penerimaan masyarakat Makassar terhadap perempuan memang cukup terbuka.
Buktinya, ada 3 perempuan yang digadang-gadang ikut Pilkada Makassar 2024. Mulai dari Indira Yusuf Ismail, yang tidak lain istri Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan Pomanto hingga politisi PDIP Risfayanti Muin.
Nama lainnya yang bakal ikut Pilkada Makassar adalah anggota DPRD Sulsel tiga periode, Sri Rahmi. Ketiganya telah mendaftar ke partai politik dan menunggu untuk didaftarkan ke KPU.
“Sejauh ini masih cair. Alhamdulillah lancar komunikasi politik lintas parpol. Jadi semu parpol, Golkar, Nasdem Gerindra dll,”tutur Sri Rahmi bacalon Walikota Makassar kepada kabarmakassar.com.
Sedang, di Kabupaten Maros ada nama Suhartina Bohari yang merupakan bacalon petahana wakil bupati.
Ia dipastikan kembali berpaket A.S Chaidir Syam dan kemungkinan bakal melawan kotak kosong atau calon tunggal Pilkada Maros 2024. Nama-nama di atas merupakan figur yang telah mendaftar ke partai politik dan atau namanya diusulkan partai sebagai bakal calon kepala dan wakil kepala daerah.
Sementara itu, terdapat 7 daerah di Sulsel yang tercatat tidak memiliki figur perempuan cakada yaitu Kabupaten Soppeng, Wajo, Bone, Selayar, Pinrang, Enrekang dan Kabupaten Tana toraja serta Toraja Utara.