kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Solusi Peningkatan Produksi, Disnakeswan Sulsel Godok Kampung Ternak

Solusi Peningkatan Produksi, Disnakeswan Sulsel Godok Kampung Ternak
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel, Nurlina Saking, di Ruang Rapat Kantor Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel (Dok: Nofi KabarMakassar)
banner 468x60

KabarMakassar.com — Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mengambil langkah dalam solusi peningkatan produksi ternak di Sulsel. Disnakeswan membuat inovasi yang disebut Kampung Ternak.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel, Nurlina Saking menyampaikan untuk peningkatan produksi dan produktivitas sektor ternak khususnya sapi, maka dibuatlah pola kerjasama yaitu Kampung Ternak, nantinya akan ada bantuan ternak yang diberikan.

Pemprov Sulsel

“Pada kegiatan bidang perbibitan dan produksi ternak, guna mendukung peningkatan populasi ternak, akan dilakukan kegiatan pengembangan peternakan sapi atau Kampung Ternak melalui pola kerjasama pada 6 kabupaten, yaitu Barru, Bone, Bulukumba, Maros, Soppeng dan Wajo,” ujarnya pada Selasa (23/07).

Selain sapi, adapula pengembangan ternak kambing sebanyak 55 ekor di 6 kabupaten, yaitu Bulukumba dengan jumlah 10 ekor, Enrekang sebanyak 10 ekor, Sinjai juga 10 ekor, Jeneponto dan Takalar masing-masing 5 ekor dan Gowa yang paling banyak yaitu 15 ekor.

“Serta pengembangan ternak itik sebanyak 9.000 ekor pada 4 Kabupaten, diantaranya adalah Pinrang 1.500 ekor, Sidrap 3.000 ekor, Soppeng 1.500 ekor dan Takalar 3.000 ekor,” urainya.

Nantinya, sasaran akan diberikan bantuan berupa kandang, rumput, dan lainnya. Sedangkan untuk pola kerjasama pada kegiatan ini, ternak sapi akan di berikan dengan model sistem bagi hasil.

Kepala Bidang Perbibitan dan Produksi Disnakeswan Sulsel, Ahmad Masykuri menyebut, didalam pengelolaan itu diharapkan tidak ada limbah atau dapat menjadi zero waste serta didalamnya bisa menggunakan bahan organik.

Ia mengaku walau baru pertama kali dilakukan tetapi fokus utama dalam peningkatan produksi ternak tersebut dinilai telah cukup baik. Terlebih pengembangan ini tidak mengalami refocusing.

“Untuk sapinya, 5 ekor semuanya betina. Pilihan jatuh ke betina karena akan dipadukan dengan inseminasi buatan. Karena hasil inseminasi buatan ini memiliki nilai yang lebih mahal,” tuturnya.

Ia juga menekankan, skema dengan sistem bagi hasil ini dilakukan agar peternak semakin terpacu dalam mengelola pengembangan ternak.

Pihaknya juga telah bersurat ke Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) untuk menentukan terkait bagi hasil yang bisa diberikan. Agar sesuai dengan kebijakan yang berlaku.

Diharapkan, dengan adanya Kampung Ternak akan meningkatkan produksi ternak dan menjadikan Sulsel sebagai lumbung ternak sapi. Seluruh program yang akan dilakukan diharapkan dapat memberi manfaat dalam meningkatkan pendapatan peternak di Sulsel.