kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

SMK Yapta Takalar Diliburkan, Ratusan Siswa Terlantar Akibat Masalah Keuangan

SMK Yapta Takalar Diliburkan, Ratusan Siswa Terlantar Akibat Masalah Keuangan
Siswa dan guru SMK Yapta Takalar terlantar di luar gedung sekolah (Dok : Saleh KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — SMK Yayasan Pendidikan Takalar (Yapta), yang telah berdiri selama puluhan tahun di Jalan Tikola Daeng Leo, Kecamatan Pattalassang, secara tiba-tiba menghentikan kegiatan belajar-mengajar mulai Senin (13/01). Keputusan ini diduga akibat ketidakjelasan laporan pertanggungjawaban keuangan oleh pihak sekolah kepada yayasan.

Pada pukul 07.00 WITA, sebuah kertas pengumuman dipasang di gerbang sekolah. Pengumuman tersebut berbunyi:

Pemprov Sulsel

“Mulai hari ini, Senin 13 Januari 2024, sampai waktu yang tidak ditentukan, SMK Yapta diliburkan sampai Kepala Sekolah melaporkan hasil laporan pertanggungjawaban kegiatan keuangan kepada pihak yayasan.”

Keputusan tersebut membuat ratusan siswa dan siswi SMK Yapta terlantar di luar gedung sekolah.

Mereka terlihat kebingungan dan kecewa karena tidak dapat melanjutkan proses belajar-mengajar setelah libur tahun baru.

Hamka, anak dari pendiri yayasan dan pemilik lahan, mengungkapkan kekecewaannya terhadap Kepala Sekolah SMK Yapta, Hamdani.

Ia menuding adanya ketidaktransparanan dalam pengelolaan dana, khususnya anggaran Dana BOS (Biaya Operasional Sekolah).

“Sudah beberapa tahun tidak ada keterbukaan mengenai anggaran Dana BOS yang rutin cair. Kami tidak tahu untuk apa dana tersebut dipergunakan,” ujar Hamka saat diwawancarai.

Menurut Hamka, pihak yayasan telah berulang kali meminta laporan pemasukan dan pengeluaran sekolah, namun kepala sekolah belum memberikan jawaban yang memadai.

Akibatnya, yayasan memutuskan untuk menghentikan operasional sekolah hingga laporan pertanggungjawaban disampaikan.

Salah satu siswi kelas 10, Dila, mengaku sedih dengan situasi ini. Ia merasa kehilangan kesempatan belajar.

Kasus ini menyoroti pentingnya pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel di lembaga pendidikan.

Para siswa berharap masalah ini segera diselesaikan agar mereka dapat kembali belajar dan mengejar cita-cita mereka tanpa hambatan.

Hingga berita ini diturunkan, Kepala Sekolah SMK Yapta, Hamdani, belum memberikan tanggapan resmi atas tuduhan yang dilayangkan pihak yayasan.