KabarMakassar.com — Komunitas Jurnalis Sulsel (KJS) akan menggelar “Workshop dan Apresiasi Jurnalis” pada Minggu (26/5). Acara ini berlangsung di Hotel Aerotel Smile, Jl. Muchtar Lutfi No.38, Maloku, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar.
Ketua Panitia, Nur Rahmat, menyebut kegiatan ini mengusung tema Membangun Sinergi dan Kolaborasi Instansi Keuangan dengan Insan Jurnalis. Ia mengaku kegiatan ini bukan pertama kali diadakan.
“Kami telah menggelar Apresiasi Jurnalis yang dirangkaikan dengan Nobar Piala Dunia dan juga Workshop UMKM yang melibatkan 50 pelaku UMKM pemula. Kini, kami mengombinasikan Workshop dan Apresiasi Jurnalis,” ujarnya.
Rahmat menambahkan, tujuan dari acara ini adalah untuk meningkatkan wawasan para jurnalis mengenai industri perbankan dan membangun sinergi yang baik dengan media.
Selain itu, akan ada berbagai permainan menarik dengan hadiah yang diharapkan dapat memberikan kebahagiaan sekaligus pengetahuan bagi para jurnalis.
Kegiatan ini didukung penuh oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Wilayah III Kota Makassar, yang baru saja membuka kantor cabangnya di Makassar setelah sebelumnya berpusat di Jakarta dan membuka cabang di Medan serta Surabaya pada awal 2024.
Plt. Kepala Divisi Edukasi, Humas, dan Hubungan Lembaga (Hublem) Kantor LPS III Kota Makassar, Y. Dadi Hermawan, yang juga akan menjadi pembicara dalam workshop ini, menyambut baik acara ini.
Menurutnya, apresiasi terhadap jurnalis penting mengingat posisinya sebagai ujung tombak dalam penyampaian informasi.
“Kami berharap sinergi antara LPS dan media dapat terus terjalin dengan baik untuk menyebarkan informasi terkait program penjaminan LPS, sehingga masyarakat merasa aman untuk menabung di bank,” ujar Dadi.
Selain Dadi Hermawan, acara ini juga akan dihadiri oleh Analis Deputi Direktur Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen, Meilthon Purba, yang akan membawakan materi mengenai aktivitas keuangan ilegal.
Ketua PJI Sulsel, Syafril Rahmat, juga akan memberikan materi tentang sinergi media dan instansi serta pemberitaan yang rawan terjerat hukum.
