KabarMakassar.com — Perikanan budidaya di Sulawesi Selatan kembali mencatatkan prestasi gemilang dengan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Nasional.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulselbar tahun 2024, sektor ini menyumbang sekitar 27,27 persen PDRB nasional, dengan komoditas utama berupa rumput laut, bandeng, dan udang.
Kepala OJK Sulselbar, Darwisman, menjelaskan bahwa komoditas rumput laut menjadi andalan utama dengan produksi mencapai 3,797 juta ton, senilai Rp15,30 triliun atau setara 92,70 persen dari total nilai produksi sektor ini.
“Rumput laut tersebar di hampir seluruh kabupaten dan kota di Sulawesi Selatan, seperti Bone, Sinjai, Jeneponto, dan Luwu Timur,” jelas Darwisman dalam keterangan resminya, dikutip Sabtu (28/12).
Selain rumput laut, bandeng (bolu) menyumbang Rp4,54 triliun dengan total produksi 206,1 ribu ton atau 5,03 persen, sementara udang menyumbang Rp3,67 triliun dari produksi 61,3 ribu ton atau 1,50 persen.
Untuk meningkatkan kontribusi sektor udang, OJK Sulselbar tengah mendorong pengembangan teknologi budidaya bioflok bekerja sama dengan PT Bomar. Pengembangan ini difokuskan di Kabupaten Pinrang dan Barru.
Darwisman mencatat bahwa tren produksi perikanan budidaya di Sulsel terus meningkat setiap tahunnya.
Dari produksi 3,661 juta ton pada 2019, jumlah ini naik menjadi 4,096 juta ton pada 2022. Nilai produksi pun meningkat tajam, dari Rp16,08 triliun pada 2019 menjadi Rp24,56 triliun pada 2022.
Darwisman menyoroti pertumbuhan luar biasa pada komoditas rumput laut.
“Jika pada 2018 nilai produksinya baru Rp13,87 triliun, maka pada 2022 sudah hampir dua kali lipat mencapai Rp24 triliun,” ungkapnya.
Ia berharap potensi besar Sulawesi Selatan dalam perikanan budidaya ini terus dimaksimalkan melalui kolaborasi berbagai pihak, termasuk dukungan program dan regulasi dari pemerintah daerah.
Dengan kontribusi yang terus meningkat, sektor perikanan budidaya di Sulawesi Selatan tidak hanya menjadi tulang punggung ekonomi lokal, tetapi juga berperan strategis dalam pertumbuhan ekonomi nasional.