KabarMakassar.com — Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Turatea (PP-KKT) Jeneponto menggelar dialog Publik bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati.
Mereka yang hadir adalah Eks Sekda Jeneponto, Syafruddin Nur, Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, Syamsuddin Karlos, Eks Ketua Komisi I DPRD Jeneponto, Islam Iskandar dan Calon Pemula Effendy Al Qadri.
Kegiatan bertajuk “Menyerap Gagasan Para Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto 2024” ini dipandu langsung oleh Mantan Ketua KPU Jeneponto, Baharuddin Hafid.
Pantauan di lokasi beberapa Bakal Calon Bupati Dan Wakil Bupati Jeneponto ini menyatakan Jeneponto sedang tidak baik-baik saja, dan Jeneponto masuk daerah tertinggal dan miskin.
Syamsuddin Karlos mengatakan saat ini daerah Jeneponto merupakan salah satu daerah termiskin di Sulsel, Khususnya, petani.
“Wilayah Kabupaten Jeneponto, petani yang tergolong miskin karena kebutuhan petani tidak di perhatikan, khususnya irigasi air untuk lahan pertanian warga. sementara yang kaya itu DPR dan pegawai,” kata pria yang kerap disapa Karlos ini. Rabu (1/5) malam.
Penyebabnya adalah karena minimnya irigasi air disejumlah wilayah, yakni, Kecamatan Bangkala, Tamalatea dan Bontoramba. Sehingga Karlos menyebut beberapa wilayah tersebut sangat perlu diperhatikan.
“Beberapa wilayah ini butuh perhatian khsusus untuk meningkatkan hasil pertanian warga,”katanya
Oleh sebab itu, apabila diamanahkan menjadi Bupati Jeneponto maka Karlos mengklaim akan melakukan upaya pembenahan irigasi air.
Hal senada juga diungkapkan oleh Syafruddin Nur, Menurutnya, hal yang diutarakan oleh Karlos memang menjadi masalah klasik di Butta Turatea.
” Pemikiran tersebut memang benar, namun harus dibuktikan dengan gerakan dan hari ini tak perlu kami paparkan semua. Sebab, jika semua proyeksi ini dijelaskan otomatis butuh waktu yang cukup lama untuk menjelaskan, sebaliknya pula ini bukan tahapan penyampaian visi misi calon kandidat,” tandasnya.
Sedangkan Islam Iskandar juga menyampaikan bahwa gagasan yang diutarakan 2 narasumber ini juga meyakini hal tersebut. Akan tetapi, saat ini, warga Jeneponto hanya membutuhkan air sehingga masalah klasik ini dapat teratasi.
“Saya yakin, Jeneponto tidak akan tertinggal apabila Air menjadi salah satu pemenuhan kebutuhan warga. Jika kondisi ini dipenuhi maka Warga Jeneponto bisa bercocok tanam selama 3 kali dalam setahun. Otomatis hal ini juga dapat mengurangi angka kemiskinan dan angka pengangguran,” cetusnya.
Dilain sisi, Efendi Al Qadri Mulyadi menambahkan saat ini kondisi Jeneponto sedang tidak baik-baik saja. Banyak sektor yang harus di perbaiki di Wilayah Jeneponto.
“Pertama, Inftrastruktur, layanan kesehatan, Pelayanan Publik, dan penanganan persampahan di jeneponto,”kata Efendi dalam diskusi gagasan di Cafe Lino
Bakan calon bupati muda ini mengaku, Jika diamanahkan masyarakat Jeneponto akan melakukan pembenahan di beberapa sektor ini.
“Anak muda akan menjadi garda terdepan untuk pembangunan jeneponto yang lebih baik,” jelasnya.