kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Seimbangkan Angka Kelahiran, DPPKB Berikan 100 Akseptor KB di Wilayah Perbatasan

Seimbangkan Angka Kelahiran, DPPKB Berikan 100 Akseptor KB di Wilayah Perbatasan
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (KB) Kota Makassar berikan 100 Akseptor KB dengan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (Dok : Ist).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Sebagai salah satu upaya penguatan intensifikasi dan integrasi pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi (KR) khususnya di wilayah perbatasan, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (KB) Kota Makassar berikan 100 Akseptor KB dengan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP).

Kegiatan ini berlangsung di Kelurahan Laikang, Kecamatan Biringkanaya, pada Kamis (7/11) kemarin. Selain sebagai bagian dari program Penguatan Intensifikasi dan Integrasi Pelayanan KB/KR, kegiatan ini juga sebagai rangkaian memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Makassar ke-417.

Pemprov Sulsel

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Makassar, Syahruddin, mengungkapkan bahwa kegiatan ini dirancang untuk menjawab tingginya permintaan layanan KB di wilayah perbatasan, yang kerap terkendala akses.

“Daerah perbatasan sering kali sulit dijangkau oleh layanan kesehatan reguler, padahal kebutuhan akan layanan KB sangat tinggi. Dengan program ini, kami hadir lebih dekat untuk memastikan masyarakat dapat mengakses layanan yang mereka butuhkan,” ujarnya.

Kegiatan ini didukung penuh oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), sebagai bentuk sinergi dalam meningkatkan akses kesehatan bagi masyarakat.

Ia menyebut, sekitar 100 akseptor, khususnya ibu-ibu, menerima layanan KB dengan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) guna menekan angka kelahiran yang berpotensi membebani pertumbuhan penduduk di Makassar.

“Kami sangat berterima kasih kepada BKKBN dan Pemprov Sulsel yang telah mendukung pelaksanaan program ini. Kehadiran masyarakat yang antusias menunjukkan tingginya kesadaran mereka terhadap pentingnya pengendalian penduduk dan kesehatan reproduksi,” lanjut Syahruddin.

Menurut Syahruddin, program ini tidak hanya bertujuan memberikan pelayanan kesehatan, tetapi juga membantu menyeimbangkan angka kelahiran di Kota Makassar.

“Menyeimbangkan angka kelahiran sangat penting. Jika angka kematian tinggi itu berbahaya, tetapi kelahiran yang tidak terkendali juga bisa menjadi masalah. Dengan program ini, kami berupaya menjaga keseimbangan penduduk di Kota Makassar,” jelasnya.

Program pelayanan KB ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Kota Makassar untuk menghadirkan layanan kesehatan yang merata bagi seluruh masyarakat, terutama mereka yang berada di area dengan akses terbatas. Langkah ini diharapkan dapat meringankan beban ekonomi keluarga dan mendukung kesejahteraan masyarakat di wilayah-wilayah yang sering terabaikan.

Ibu-ibu yang hadir dalam kegiatan tersebut menyambut baik inisiatif pemerintah ini.

Seorang warga, Ibu Lina, mengungkapkan rasa syukurnya atas kesempatan mendapatkan layanan KB secara gratis.

“Kami sangat terbantu dengan adanya layanan seperti ini, terutama di daerah kami yang jauh dari pusat kota. Semoga kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut,” katanya.

Dengan pelaksanaan program ini, diharapkan dapat tercipta keseimbangan penduduk yang berkelanjutan, sekaligus memperkuat ketahanan sosial dan ekonomi di Kota Makassar. Pemerintah berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan layanan kesehatan agar seluruh lapisan masyarakat dapat menikmatinya tanpa terkecuali.