kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Sedekah Pohon, Inisiasi Pj Gubernur Sulsel Pulihkan Alam

Sedekah Pohon, Inisiasi Pj Gubernur Sulsel Pulihkan Alam
Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin di Masjid Al-Markaz, Selasa, (12/3).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Baharuddin, menginisiasi gerakan Sedekah Pohon untuk memulihkan alam. Hal ini disampaikan dalam sambutan tarawih Ramadan kedua di Masjid Al-Markaz, Selasa, (12/3) kemarin.

Ia menyampaikan 2 poin utama dalam sambutannya. Pertama, Gerakan Sulsel Ramadan 1445 H, Berbagi Bahagia kepada sesama. Dan kedua, launching pada 17 Ramadan Gerakan Sedekah Pohon untuk memulihkan alam Sulsel.

Pemprov Sulsel

Bahtiar menyetujui jika Masjid mengajarkan peradaban dan sosial. Sehingga, ia mengajak masyarakat Sulawesi Selatan di mana pun berada, baik di Sulawesi Selatan maupun di rantauan, untuk ikut gerakan sosial ini selama Ramadan.

“Bulan ini kami bersama bupati dan wali kota membuat gerakan sederhana, gerakan sosial yang kami sebut Sulawesi Selatan Ramadan 1445 H Berbagi Bahagia,” ungkapnya.

Bahtiar mengaku hendak menjadikan bulan suci Ramadan di Sulawesi Selatan menjadi gerakan dengan makna untuk masyarakat berbagi dengan lingkungannya. Untuk membantu masyarakat yang miskin atau yang membutuhkan.

“Oleh karenanya ketimpangan sosial ini mestinya bisa diatasi apabila terbangun kultur terbiasa berbagi,” ujarnya.

Beliau menambahkan, pada malam Nuzul Qur’an, 17 Ramadan. Rencananya dipusatkan di Kabupaten Bone, akan dilaunching kegiatan sedekah pohon. Ini dilakukan karena lebih 2/3 alam atau tanah Sulawesi Selatan sudah rusak atau menurun kemampuannya.

“Ini namanya sedekah pohon, karena kita lihat di banyak tempat. Di Sinjai longsor, di Luwu. Ada juga banyak banjir. Kenapa, karena alam yang begitu indah ini di Sulsel sudah tidak ada pohonnya yang mengikat gunung dan batu-batu,” paparnya.

Akan dibagikan 20.000 pohon ke masyarakat. Selain itu, Bahtiar sendiri pada gerakan ketahanan pangan tahun ini berbagi 5 juta pohon, terdiri dari 3 juta pohon sukun dan 2 juta pohon nangka.

“Jika ini dilakukan maka Sulsel sebagai paru-paru alam dan sumber kehidupan masyarakat Sulsel hari ini dan ke depan,” tuturnya.