KabarMakassar.com — Aroma busuk menyengat yang berasal dari tumpukan sampah di bahu Jalan Mappajalling Daeng Kawang, Kecamatan Pattalassang, menuai kritikan warga, pengguna jalan, dan pegawai Dinas Perhubungan Kabupaten Takalar sebab dinilai mengganggu aktivitas.
Sampah tersebut, yang didominasi oleh kotoran hewan dan limbah lainnya, dilaporkan sudah lebih dari dua pekan tidak diangkut oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Kabupaten Takalar.
Keberadaan sampah tersebut menimbulkan keluhan dari berbagai pihak. Salah satu pengguna jalan, Daeng Bundu, mengaku kesal setiap melintasi jalan tersebut.
“Saya tiap hari lewat jalan itu dan selalu tutup hidung. Aromanya busuk sekali, sampai sering mau muntah,” ungkapnya dengan nada kesal, Jumat (09/02).
Keluhan serupa datang dari Daeng Tutu, seorang pegawai Dinas Perhubungan yang kantornya berada dekat lokasi tumpukan sampah.
“Setiap hari kami harus mencium aroma bau tidak sedap di dalam kantor. Ternyata sumbernya adalah tumpukan sampah busuk di pinggir jalan yang sudah beberapa pekan tidak diangkut oleh DLHP Takalar,” ujarnya.
Situasi ini juga memengaruhi pejalan kaki dan pengendara yang melintas di lokasi tersebut. Mereka mengaku terganggu, baik oleh bau menyengat maupun pemandangan tumpukan sampah yang menumpuk di pinggir jalan utama.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Takalar, Fatmawati Sambara, belum memberikan tanggapan resmi terkait keluhan ini. Namun, sejumlah sumber menyebutkan adanya dugaan saling lempar tanggung jawab antara Fatmawati dan kepala bidang di instansinya.
Warga berharap DLHP Takalar segera mengambil tindakan untuk mengangkut sampah tersebut dan mencegah terulangnya kejadian serupa.
Selain berdampak pada kenyamanan, tumpukan sampah yang dibiarkan terlalu lama juga berpotensi memicu masalah kesehatan dan lingkungan.
