KabarMakassar.com — Dalam rangka memperingati Hari Mangrove Sedunia, eFishery kembali menegaskan komitmennya dalam melestarikan lingkungan hidup dengan menggelar giat edukasi lingkungan pesisir dan pembibitan 2.000 mangrove di Instalasi Tambak Silvofishery Marana, Maros, Sulawesi Selatan, Jumat (26/07).
Kegiatan ini merupakan kolaborasi strategis bersama Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan (BRPBAP3) Maros, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dan Yayasan Hutan Biru.
Kegiatan ini dilakukan demi terwujudnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya hutan mangrove bagi ekosistem pesisir dan memberikan pelatihan teknis mengenai pembibitan mangrove.
Sustainability Sr. Manajer eFishery, Trini Pratiwi mengatakan sebagai perusahaan yang menerapkan prinsip berkelanjutan, eFishery terus bertekad memberikan kontribusi untuk mengurangi emisi karbon dan mengurangi dampak perubahan iklim serta berupaya memberikan dampak positif kepada pembudidaya dan seluruh lapisan masyarakat melalui berbagai fokus area keberlanjutan.
Khusus pada aspek lingkungan, eFishery saat ini berfokus pada ekosistem mangrove sehingga Hari Mangrove Sedunia menjadi momentum penting untuk aksi nyata dalam menjaga ekosistem mangrove bagi generasi mendatang.
Selain itu, eFishery saat ini berkomitmen untuk mendukung percepatan nasional untuk rehabilitasi dan konservasi seluas 100,000 hektar area mangrove hingga 2030 di berbagai wilayah di Indonesia.
“Dalam menjalankan misi keberlanjutannya, eFishery berkolaborasi strategis dengan pemangku kepentingan pemerintah seperti BRPBAP3 dan Yayasan Hutan Biru sebagai bentuk komitmen kepedulian terhadap lingkungan dan isu-isu keberlanjutan (sustainability) serta mengurangi emisi karbon untuk memberikan dampak positif bagi lingkungan secara nyata,” ungkapnya.
“Kami percaya bahwa seluruh upaya dan kerja sama untuk melestarikan alam ini akan mampu terwujud jika kita melangkah bersama, bersinergi dan bergandeng tangan demi terciptanya lingkungan yang lestari sehingga dapat menciptakan ekosistem bisnis yang berkelanjutan,” sambungnya.
Sebelumnya, BRPBAP3 bersama eFishery telah melakukan kolaborasi pertama sebagai upaya langkah awal mewujudkan aksi nyata pelestarian lingkungan ekosistem mangrove dalam proyek Carbon Capture and Storage (CCS) dengan menanam 1.500 mangrove di Unit Instalasi Tambak Silvofishery Marana, Maros, Sulawesi Selatan pada 14 Juni 2024 lalu.
Kolaborasi strategis dalam rangka Hari laut Sedunia itu bertujuan untuk mengembangkan kegiatan reforestasi dan proteksi yang berkaitan langsung dengan budidaya udang di wilayah Maros.
Kepala BRPBAP3 Maros, Indra Jaya Asaad mengatakan pihaknya menyambut baik kolaborasi kegiatan edukasi lingkungan pesisir dan pembibitan mangrove bersama eFishery dan Yayasan Hutan Biru untuk mewujudkan Indonesia mencapai emisi nol karbon, diperlukan dukungan dari berbagai pihak termasuk sektor swasta untuk membantu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya ekosistem mangrove.
“Langkah ini merupakan ajakan kepada seluruh lapisan masyarakat dan berbagai pihak untuk peduli terhadap lingkungan. Selain itu, kegiatan ini akan berdampak baik untuk lingkungan sekitar termasuk masyarakat di daerah Maros, Sulawesi Selatan,” ujarnya.
Seperti tujuan utama bersama di awal yaitu meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya ekosistem mangrove, kegiatan dilaksanakan dengan agenda eduwisata jelajah mangrove, pengenalan dan pelatihan teknis pembibitan mangrove serta pembibitan 2.000 mangrove yang langsung dipandu oleh Yayasan Hutan Biru.
Kegiatan ini diikuti lebih dari 50 peserta mulai dari anak-anak, mahasiswa sampai petani dengan pembekalan pembelajaran tentang bagaimana penanaman mangrove yang benar dan pengetahuan pentingnya ekosistem mangrove untuk generasi selanjutnya.
Diketahui eFishery adalah perusahaan teknologi akuakultur pertama yang mengembangkan inovasi di bidang akuakultur yang didirikan pada tahun 2013.
eFishery mendisrupsi metode budidaya ikan dan udang tradisional dengan menyediakan solusi canggih dalam ekosistem akuakultur dengan menawarkan platform end-to-end yang menyediakan akses terhadap pakan, pendanaan, dan pasar untuk pembudidaya ikan dan udang.
eFishery bertujuan untuk membangun ekosistem akuakultur di Indonesia, yang tidak hanya menguntungkan, namun juga berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan.
Perusahaan ini memiliki tiga tujuan utama yakni mengatasi permasalahan pangan melalui akuakultur, mengatasi masalah mendasar dalam industri akuakultur dengan menyediakan teknologi yang terjangkau, dan mengurangi ketimpangan sosial dan ekonomi melalui ekonomi digital yang inklusif.