KabarMakassar.com — Makan di restoran all you can eat atau buffet kini ramai menjadi daftar tempat yang ingin dicoba setiap orang.
Selain bisa mencoba berbagai makanan, kita juga bisa makan sepuasnya dengan rata-rata lama makan selama 90 menit.
All you can eat atau buffet sendiri merupakan cara penyajian makanan yang menggunakan sistem terbuka.
Cara makan ini berasal dari Swedia, hidangan buffet membebaskan setiap orang untuk mengambil makanan sesuai porsinya.
Namun, kamu perlu tahu dan memperhatikan dahulu berbagai risiko dan bahaya yang bisa muncul ketika sering menikmati makanan buffet, yakni diantaranya.
1. Risiko Kontaminasi Makanan
Kontaminasi makanan sering hadir di jenis hidangan seafood, karena disajikan secara mentah. Ketika penanganan hidangan seafood tidak begitu baik, ada kecenderungan terjadinya kontaminasi makanan yang bisa menimbulkan keracunan.
2. Alat Makan yang Tidak Higienis
Seringkali orang tidak menyadari bahwa tidak ada peraturan yang mewajibkan alat makan selalu dibersihkan secara rutin. Ini berarti ada kecenderungan besar mendapat alat makan yang tidak higienis saat makan buffet bersama.
3. Terkena penyakit dari orang lain
Makanan yang disajikan secara terbuka tidak tertutup kemungkinan terkena penyakit dari orang lain, mulai dari batuk atau bersin yang tidak sengaja mengenai makanan.
Meskipun sudah dihindari dengan protektor yang ada di rak makanan, tetap saja risiko ini bisa terjadi saat makan buffet.
Selain itu, berikut bahaya keseringan makan di restoran all you can eat atau buffet :
Berat Badan Naik
Jika terlalu sering mengonsumsi makanan all you can eat, otomatis porsi makan secara perlahan akan meningkat.
Dari yang tadinya biasa makan 1 piring, lambung “dipaksa” untuk makan 2 hingga 3 piring dalam sekali makan.
Lama-kelamaan, kapasitas lambung pun akan membesar. Jika yang tadinya sudah kenyang dengan makan satu piring, harus makan jauh lebih banyak untuk dapat membuat lambung kenyang.
Akibatnya, asupan kalori yang berlebihan akhirnya menumpuk menjadi lemak dan kelebihan berat badan.
Gerd
Lambung yang terisi sangat penuh saat makan di restoran all you can eat dapat memicu gastroesophageal reflux diseases atau Gerd.
Gejala Gerd meliputi dada terasa panas terbakar, mulut terasa pahit atau asam, dan sesak napas.
Gejala ini dapat muncul apabila mengonsumsi makanan-makanan tertentu yang dapat memicu gerd seperti kopi dan produk susu, atau langsung berbaring kurang dari 3 jam setelah makan.
Kolesterol Tinggi
Mengonsumsi makanan all you can eat berupa gorengan, daging berlemak, dan kue dalam jumlah banyak dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.
Apabila hal ini berlangsung terus dan tidak diimbangi dengan pola hidup sehat maka kadar kolesterol dalam darah dapat pun meningkat
Dampaknya seseorang dapat menderita penyakit kolesterol tinggi dan apabila tidak segera ditangani, penyakit ini dapat berkembang menjadi penyakit kronis lain, seperti penyakit jantung dan stroke.
Diabetes Mellitus
Terlalu banyak melahap makanan tinggi kalori dan tinggi karbohidrat di restoran all you can eat juga dapat meningkatkan kadar gula darah.
Apabila ini terjadi dalam frekuensi yang sering, maka insulin akan kelelahan untuk menurunkan kadar gula dalam darah.
Akibatnya, terjadilah resistansi atau kekebalan terhadap insulin, yang merupakan cikal-bakal terjadinya penyakit diabetes mellitus atau kencing manis.
Penyakit kencing manis dapat menyebabkan berbagai komplikasi penyakit, mulai dari kebutaan, penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, dan amputasi tungkai.
Hiperuricemia
Kondisi asam urat bisa meningkat apabila terlalu banyak mengonsumsi daging merah dan kacang-kacangan dalam jumlah yang tinggi.
Tidak terkontrolnya mengonsumsi makanan all you can eat dapat memicu terjadinya peningkatan asam urat dalam tubuh.
Kenyang Berlebih
Akibat terlalu banyak melahap makanan yang tidak terkontrol dapat menyebabkan rasa penuh pada perut, sehingga menyebabkan orang menjadi lemas, tidak bertenaga, mengantuk, hingga sulit berfikir.
Hal ini dikarenakan aliran darah ke otak akan difokuskan ke saluran pencernaan guna mencerna makanan tersebut.
Semakin banyak dan cepat makanan yang masuk ke sistem pencernaan, makin tinggi pula kebutuhan akan aliran darah ke organ yang sedang bekerja keras.