KabarMakassar.com — Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Makassar, Sulawesi Selatan, merespons keputusan Indira Yusuf Ismail menggandeng Ilham Ari Fauzi sebagai bakal calon wali kota Makassar Pilkada 2024.
Dimana Indira dan Ilham Ari Fauzi dipastikan maju berpasangan sebagai kandidat calon wali kota dan wakil wali Kota Makassar. PDIP disinyalir akan bekoalisi PKB dan PPP mengusung paket ini.
PKB sudah menerbitkan surat dukungan atau B1-KWK untuk Indira-Ilham Ari Fauzi. PPP kabarnya tinggal menunggu waktu meresmikan duet istri Danny Pomanto dan putra Amir Uskara tersebut.
Lantas, bagaimana sikap PDIP? Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPC PDIP Makassar Raisuljaiz mengatakan, pihaknya menunggu perintah Megawati Soekarnoputri apakah mengusung duet Indira-Ilham atau memenangkan kandidat lain.
“Pada prinsipnya kami sebagai pengurus partai di tingkat cabang, menerima apapun yang direkomendasikan oleh DPP partai, termasuk nantinya rekomendasi ini jatuh pada ibu Indira paket dengan Ilham,” kata Raisuljaiz kepada awak media, Sabtu (3/8).
Indira Yusuf Ismail merupakan satu di antara belasan kandidat wali kota Makassar yang ikut tahap penjaringan di internal PDIP. Sementara, Ilham Ari Fauzi tak ikut.
Meski begitu, dalam sebuah poster digital yang menampilkan wajah Indira-Ilham Ari Fauzi, lambang PDIP turut dicatut bersama logo PPP dan PKB.
Raisuljaiz juga menyebut partainya belum menerbitkan rekomendasi. “Sampai saat sekarang ini belum ada (rekomendasi), tapi kemungkinan dalam waktu dekat ini,” katanya.
Diketahui ada lima kursi PDIP di DPRD Makassar turut diincar Andi Seto Asapa, Rahman Pina hingga Busrah Abdullah. Mereka mengikuti tahapan fit and proper test di kantor DPD PDIP Sulsel pada awal Juni 2024.
Raisuljaiz meyakini bahwa pengurus pusat PDIP akan memutus yang terbaik sesuai dinamika politik di Kota Daeng. Soal Indira, eks aktivis PMII ini menyebut Ketua Tim Penggerak PKK Makassar itu berpeluang diusung PDIP.
“Iya, karena beliau salah satu kandidat yang mendaftar di PDI Perjuangan,” tandas Raisuljaiz. Sekadar diketahui, PDIP pada Pilkada Makasssr 2020 tidak berada dalam gerbong “Amirullah”.
Diketahui, partai ini mengusung duet Syamsu Rizal-Fadli Ananda dan berkoalisi PKB serta Hanura.
Sebelummya, Indira Yusuf Ismail-Ilham Ari Fauzi dipredikasi sebagai bakal calon Walikota-Wakil Walikota Makassar menguat jelang kontestasi Pilkada Serentak 2024 yang dihelat 27 Nopember mendatang.
Dimana kandidat calon Wakil Wali Kota Makassar, Ilham Ari Fauzi terlihat memeriahkan senam Ininnawa yang digelar bacalon wali kota Indira Yusuf Ismail di anjungan Pantai Losari, Minggu (14/7) lalu.
Kehadiran Ilham Ari Fauzi di acara senam Ininnawa, disinyalir semakin menguatkan jika Indira bakal berpasangan dengan anak muda tersebut di Pilkada Makassar 2024.
Tidak sekadar hadir, Ilham Ari Fauzi pada kesempatan itu juga tampil di atas panggung. Di sela acara, Indira dan Ilham kompak berfoto dengan latar ribuan peserta senam Ininnawa.
Sekretaris DPC PPP Makassar, Rahmat Taqwa Quraisy, mengonfirmasi kehadiran Ilham Ari Fauzi sebagai pihak yang diundang menghadiri senam Ininnawa Indira.
“Yah, kami menghadiri undangan. Kehadiran beliau menandakan hubungan koalisi ini sangat solid,” kata Rahmat Taqwa saat dihubungi Majesty di Makassar, Senin (15/7).
Ilham Ari Fauzi merupakan figur yang ditawarkan PPP untuk menjadi bacalon wakil wali Kota Makassar mendampingi Indira. Pemuda 25 tahun tersebut adalah putra Wakil Ketua Umum PPP, Amir Uskara.
Ditanya apakah kehadiran Ilham sebagai sinyal akan digandeng oleh Indira, Rahmat Taqwa menjawab bahwa hal itu sangat mungkin terjadi. PPP dalam posisi wait and see (tunggu dan lihat) dinamika politik di Makassar.
“Semua kemungkinan bisa, kita wait and see. Sabar ki, kami ingin meneruskan pembangunan Pak Wali sehingga tidak terburu-buru menentukan setiap keputusan,”ucap Rahmat Taqwa.
Sementara itu, Pilwali Makassar 2024, partai Golkar sejauh ini belum menentukan sikapnya siapa jagoannya untuk diusung maju di Pilkada Makassar 2024 menjelang 40 hari pendaftaran ke KPU.
Dimana dua kader internal bersaing yaitu Munafri Arifuddin atau Appi dan Rahman Pina. Persaingan antara faksi di internal Golkar disinyalir sebagai sebab belum bersikapnya partai beringin.
Penilaian itu datang dari pengamat politik Luhur A. Prianto. Menurut Luhur, meski survei Appi cukup tinggi tapi hal itu bukan indikator utama. Sebab Rahman Pina yang punya pengalaman tarung dan menang, juga punya peluang mengamankan surat dukungan Golkar.
“Belum pasti siapa yg diusung dan belum tentu indikatornya adalah survei yang beredar, apalagi Rahman Pina juga punya jaringan ke pusat sehingga Appi (Munafri Arifuddin) tak boleh terlalu pede,” kata Luhur dalam acara Ngopi Malam Spesial yang digelar Komunitas Jurnalis Politik di Lapak Abangda, Makassar, Jumat (12/7).