kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Respon Akademis Prof Abrar Saleng Debat Cawapres Keempat

Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Makassar Prof Abrar Saleng. Foto IST
banner 468x60

KabarMakassar.com — Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Profesor Abrar Saleng memberikan respon secara akademis pasca debat keempat Pilpres 2024 untuk sesi masing-masing tiga cawapres.

Dimana debat yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (21/1) malam, Prof Abrar yang turut hadir sebagai salah satu panelis mengaku sangat menyimak adu gagasan maupun argumen ketika cawapres tersebut.

Ia menuturkan bahwa hasil debat yang berlangsung itu sepenuhnya tidak terlalu menyimak kepada masing-masing cawapres sehingga tidak memahami tiap masalah.

Misalnya soal bagaimana mencabut izin tambang yang ilegal sementara ilegal itu tentunya tidak memiliki izin resmi.

“Mereka ketiga cawapres sebenarnya sudah paham masalah itu,”ucap Prof Abrar Saleng kepada kabarmakassar.com, Senin (22/1).

Secara keseluruhan pasca debat itu, lanjut ia menilai tidak memberikan jawaban yang kongkrit. Apalagi panelis berjumlah 11 orang sudah menyiapkan18 pertanyaan diserahkan kepada moderator.

“Dimana kita ketahui bersama hanya 6 pertantaan yang keluar untuk dijawab oleh cawapres,”kata dosen Unhas yang juga mengajar ilmu filsafat itu.

Lebih jauh ia mengatakan ada pun soal statement cawapres 01 yang menyebut Toba ekologis. Prof Abrar sangat merespon secara pernyataan yang dilontarkan.

Menurutnya, harusnya bagaimana solusi atau merealisasikan ketika terpilih seperti apa implementasinya.

“Seharusnya apa langkah-langkah yang akan dilakukan ketika terpilih. Jangan kita justru diperlihatkan etika saat berdebat. Karena dalam adu argumen di sebuah forum itu perlunya secara etik yang baik oleh tiap person,”ujarnya.

“Secara umum debat cawapres belum sepenuhnya memberikan harapan yang diharapkan oleh pertanyaan panelis yang sudah disiapkan,”jelasnya.

Pertanyaan panelis yang sudah disiapkan secara akademisi tentunya diharapkan bersama memberikan edukasi kepada rakyat Indonesia.

Adapun seperti soal desa maupun masyarakat adat. Pedesaan misalnya apa yang dikatakan cawapres 02 belum memberikan jawaban kongkrit. Padahal lagi-lagi kata Profesor, bahwa ketiga cawapres sebenarnya sangat paham dengan pernyataan tersebut.

“Nah itu tadi apa sih yang perlu dilakukan ketika terpilih dalam pembangunan desa. Dan perlu diketahui program desa sudah berjalan yang dilakukan pemerintah sekarang,”kata Prof Abrar.

Sementara Cawapres 02 lebih mengatakan yakni akan melanjutkan hilirisasi. Tetapi hal itu tidak memberikan jawaban kongkrit dalam substansi yang diberikan oleh panelis.

“Ada juga cawapres 01 yang mana akan memberikan Rp5 miliar untuk program desa,”terangnya.

“Sedangkan cawapres 03 lebih memberikan argumentasinya soal lahan pertanian. Tetapi soal lahan pertanian dan pangan belum sepenuhnya secara kongkrit apa saja yang dilakukan kedepannya jika terpilih dan memimpin negeri ini,”pungkas Profesor Abrar Saleng.