KabarMakassar.com — Kekuatan Muzayyin Arif-A Ikhsan Hamid menghadapi Pilkada Sinjai 2024 semakin diperhitungkan. Ini setelah pasangan berakronim “Maiki” mendapatkan rekomendasi dari Partai Demokrat.
Dimana secara perolehan kursi DPRD Sinjai hasil Pemilu Legislatif 2024, tambahan amunisi dari Demokrat ini membuat kekuatan pasangan Maiki di DPRD Sinjai menjadi 11 kursi.
Rinciannya Partai Nasdem 5 kursi, PKS 3 kursi, dan Demokrat 3 kursi. Sementara dari sisi syarat dukungan untuk mengusung pasangan calon di Pilkada, 11 kursi ini sudah lebih dari cukup.
Syarat untuk mengusung pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati adalah minimal 6 kursi. Meski sudah memenuhi syarat untuk mendaftar di KPU Sinjai, namun kata Muzayyin, pihaknya masih menjalin komunikasi dengan pengurus partai lain karena komunikasi itu memegang peranan penting untuk memaksimalkan kemenangan.
Nasdem sendiri yang lebih awal memberikan rekomendasi kepada pasangan Maiki, bergabungnya partai Demokrat semakin menambah semangat mereka untuk memenangkan Pilkada Sinjai.
“Alhamdulillah Demokrat sudah bergabung, dan ini semakin menambah semangat kami untuk memenangkan Pilkada Sinjai,” kata Sekretaris Partai Nasdem Sinjai, Andi Jusman.
Sebelumnya DPP Partai Demokrat secara resmi memercayakan pasangan Muzayyin Arif-A Ikhsan Hamid (MA-AIH) untuk memenangkan Pilkada Sinjai 2024. Dibuktikan dengan penyerahan rekomendasi.
Surat rekomendasi untuk MA-AIH diserahkan Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Jakarta, Kamis malam (8/8).
AHY menuturkan, penyerahan rekomendasi ini adalah hasil dari berbagai proses dan tahapan yang telah dilalui selama ini, dalam menjaring bakal calon kepala daerah. Internal partai juga sudah meneropong peluang kemenangan masing-masing jagoan.
Sementara itu, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sulawesi Selatan menjagokan kader terbaik mereka untuk maju sebagai calon kepala daerah (Pilkada) serentak mendatang. Salah satunya dengan mendorong Muzayyin Arif di Pilkada Sinjai.
“Kami akan siapkan (Muzayyin Arif) untuk maju di Pilkada Kabupaten Sinjai,”ungkap Ketua DPW PKS Sulsel, Amri Arsyid kepada kabarmakassar.com, belum lama ini.
Amri Arsyid menuturkan, kaderisasi yang dilakukan selama ini harus menunjukkan progres. Mereka yang potensial didorong untuk menjadi pejabat publik.
“Kader yang sudah menjadi pejabat publik, kita juga dorong ke level yang lebih strategis. Termasuk Pak Muzayyin yang kita siapkan jadi calon bupati,” ucap Amri.
Amri baru menyebut tiga nama. Selain Muzayyin, ada Isnayani yang disiapkan di Pilkada Bulukumba dan Andi Akmal Pasluddin di Pilkada Bone.
Amri membocorkan bahwa dalam beberapa pekan terakhir, konsolidasi terus dilakukan. Komunikasi dengan parpol lain juga intens dilakukan.
Paling gres adalah pertemuan dengan Ketua DPW NasDem Sulsel, Rusdi Masse. PKS dan NasDem menjajaki koalisi pada pilkada di beberapa daerah di Sulsel.
Soal Muzayyin, Amri belum bisa berbicara teknis lebih detail. Namun, dia memastikan bahwa perintah partai sudah diberikan kepada Muzayyin untuk mempersiapkan diri dan mulai melakukan sosialisasi.
“Beberapa waktu ke depan kita tunggu laporan dari beliau sejauh apa perkembangannya,”terangnya.
Meski Muzayyin Arif sebagai Ketua DPD PKS Kabupaten Maros, namun dia memiliki keluarga besar di Kabupaten Sinjai.
Apalagi di Kabupaten Sinjai bupati sebelumnya Andi Seto Gadhista Asapa yang baru satu periode lebih memilih maju di Kota Makassar.
“Selain di Maros, kan keluarga besarnya pak Muzayyin ada di Sinjai,” ucapnya.
Menurutnya, PKS di Kabupaten Sinjai lebih kuat dan solid. Dimana Pemilu 14 Februari kemarin dia mampu mendudukan 3 kader terbaik mereka.
“Jadi kita butuh 3 kursi lagi untuk cukupkan koalisi menjadi 6 kursi,” lanjutnya.
Sementara itu, Muzayyin sendiri mengakui bahwa pembicaraan mengenai pilkada semakin intens dilakukan di internal PKS. Dia juga sudah bolak-balik Makassar-Jakarta untuk pembicaraan serius dengan DPP.
“Sebagai kader, saya taat arahan dari pimpinan partai,”ujar Wakil Ketua DPRD Sulsel itu.