KabarMakassar.com — Wakil Ketua DPRD Sulsel, Syaharuddin Alrif, menekankan pentingnya mempertimbangkan kebutuhan petani, baik saat musim panen maupun musim tanam. Hal itu dikatakan saat Komisi B DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) mengadakan rapat kerja untuk membahas Laporan Kinerja Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Sulsel untuk akhir tahun anggaran 2023 dan Evaluasi Triwulan I APBD tahun anggaran 2024.
Rapat tersebut diadakan di ruang Komisi B DPRD Sulsel dengan kehadiran Wakil Ketua DPRD Sulsel Syaharuddin Alrif, Ketua Komisi B Firmina Tallulembang, Wakil Ketua Syahrir, sejumlah anggota Komisi B, serta perwakilan dari Pemprov Sulsel termasuk beberapa SKPD seperti Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, dan Dinas Ketahanan Pangan.
Dalam rapat tersebut, Syaharuddin Alrif menyebut, dengan mayoritas penduduk Sulsel tinggal di sektor pertanian, ia menekankan pentingnya menjaga stabilitas harga gabah padi dan jagung agar petani tidak merugi.
“Minimal sesuai dengan standar harga eceran tertinggi pemerintah, terkhusus di harga gabah padi dan jagung,” ujarnya, Selasa (16/4).
Syaharuddin juga menyarankan agar dinas terkait mempercepat distribusi bibit padi dan jagung kepada petani, terutama saat musim tanam di bulan April, Mei, dan Agustus, agar petani tidak mengalami penundaan dalam penanaman. Dia juga mendorong dinas terkait untuk mengusulkan penambahan kuota pupuk kepada pusat karena saat ini kebutuhan pupuk belum sepenuhnya terpenuhi di Sulsel.
Menurut Syaharuddin, dengan lahan perkebunan di Sulsel seluas 960 ribu hektar, hanya 170 ribu hektar pupuk yang telah terpenuhi. Dia berharap dinas terkait dapat meningkatkan kuota pupuk untuk memenuhi kebutuhan petani di daerah tersebut.
“Baik padi dan jagung, agar kiranya pupuk ditambah kuotanya, ladang perkebunan kita di Sulsel 960.000 hektar pemerintah provinsi baru mampu menyiapkan 170.000 hektar pupuk,” jelasnya.