KabarMakassar.com — Bulan Ramadhan adalah waktu yang sangat dinantikan oleh umat Islam di seluruh dunia. Sebagai bulan yang penuh dengan berkah juga pengampunan, Ramadhan memberikan kesempatan berharga bagi setiap Muslim untuk meningkatkan kualitas ibadahnya serta mempererat hubungan dengan Allah SWT.
Dalam memaksimalkan berbagai manfaat yang bisa diperoleh selama bulan suci, sangat penting untuk melakukan persiapan yang matang serta terencana dalam menyambutnya.
Dengan mempersiapkan diri dengan baik, maka kita akan lebih mudah menjalani ibadah puasa dan berbagai amalan lainnya dengan hati yang khusyuk, penuh kesabaran, serta mendapatkan pahala yang berlimpah dari Allah SWT. Sebuah persiapan yang menyeluruh, mulai dari segi fisik, mental, maupun spiritual, akan membantu menjalani bulan Ramadhan ini dengan optimal dan penuh keberkahan.
Berikut merupakan beberapa contoh sikap mulia yang ditunjukkan oleh ulama saleh di masa lalu dalam menyambut bulan Ramadhan, yang mana hal tersebut patut untuk diteladani, sebagaimana dilansir dari NU Online.
1. Sambut Ramadhan dengan kegembiraan serta kebahagiaan
Yahya bin Abi Katsir meriwayatkan bahwa orang-orang salaf terdahulu, bila telah dekat bulan Ramadhan, mereka mengucapkan doa:
اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى رَجَبَ وَ شَعْبَانَ وَ بَلِغْنَا رَمَضَانَ
Artinya: Ya Allah berkahi kami di bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikan (usia) kami berjumpa Ramadhan.
Seolah mereka juga memohon, “Ya Allah sampaikanlah aku dengan selamat ke Ramadhan, selamatkan Ramadhan untukku dan selamatkan aku hingga selesai Ramadhan.”
Bisa sampai pada bulan Ramadhan merupakan berkah untuk kita semua, karena bisa menggapai rahmat Allah SWT terlebih di bulan itu terdapat satu malam yang penuh berkah, yaitu malam Lailatul Qadar. Nabi SAW dan para sahabat menyambut Ramadhan dengan senyum dan tahmid, dan melepas kepergian Ramadhan dengan tangis.
2. Sambut Ramadhan dengan pengetahuan yang dalam
Puasa Ramadhan merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dijalankan oleh setiap Muslim. Ibadah puasa memiliki berbagai ketentuan serta aturan yang harus dipenuhi agar puasa kita sah dan sempurna.
Sebagai bagian dari ibadah wajib, hal-hal yang menjadi syarat sahnya puasa perlu dipahami dengan baik, sehingga kita wajib mempelajarinya secara serius. Ilmu mengenai ketentuan puasa, atau yang lebih dikenal dengan fikih puasa, menjadi hal yang sangat penting untuk dipelajari oleh setiap Muslim. Minimal, kita perlu memahami hal-hal yang berhubungan dengan apa yang membatalkan serta yang menyempurnakan puasa.
Mempunyai pemahaman yang lengkap dan benar tentang bulan Ramadhan akan sangat membantu untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang dapat merusak ibadah puasa, yang seringkali disebabkan oleh ketidaktahuan. Apabila memiliki persepsi yang benar dan utuh tentang keutamaan bulan Ramadhan, hal tersebut akan menumbuhkan motivasi yang kuat dalam diri untuk menjalani ibadah puasa dengan lebih baik dan maksimal.
Oleh sebab itu, persiapan terbaik yang bisa dilakukan adalah dengan terus bertanya, belajar, juga membaca agar pengetahuan semakin bertambah, sehingga bisa menjalani Ramadhan dengan penuh kesadaran dan ketaatan yang sempurna.
3. Memanjatkan doa
Bulan Ramadhan tidak hanya merupakan bulan yang penuh dengan karunia serta kesempatan untuk beribadah, tetapi juga menghadirkan berbagai tantangan. Tantangan tersebut diantaranya menahan diri dari godaan nafsu, berusaha meraih kemuliaan malam Lailatul Qadar, serta berbagai ujian lainnya. Keterbatasan sebagai manusia mengharuskan kita untuk terus berdoa agar tetap optimis juga mampu mengisi bulan Ramadhan dengan sebaik-baiknya.
4. Tekad dan perencanaan yang matang untuk mengisi Ramadhan
Orang-orang saleh di masa lalu selalu merencanakan dengan teliti dan penuh harapan dalam mengisi bulan Ramadhan. Mereka merencanakan berapa kali akan menghatamkan Al-Quran, berapa kali melaksanakan shalat malam, berapa banyak bersedekah, memberi makan orang yang berpuasa, hingga berapa kali akan mengikuti pengajian dan membaca buku agama. Itulah perencanaan yang sejati dalam menyambut Ramadhan, yakni perencanaan yang matang untuk meningkatkan kualitas ibadah selama bulan Ramadhan.
5. Persiapan ruh dan jasad
Rasulullah SAW dan orang-orang saleh tidak pernah menyia-nyiakan setiap kesempatan yang ada di bulan Ramadhan. Nabi Muhammad SAW serta para sahabat meningkatkan puasa juga memperbanyak sedekah pada bulan Sya’ban sebagai bentuk persiapan dan kegembiraan menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.
Anas bin Malik ra. mengatakan, “Ketika bulan Sya’ban tiba, umat Muslim sibuk membaca Al-Quran dan menyalurkan zakat mal untuk membantu orang miskin yang sedang berpuasa.”
Dengan membiasakan diri berpuasa, bersedekah, juga memperbanyak ibadah di bulan Sya’ban, kondisi spiritual seseorang akan meningkat, kemudian tubuh akan lebih siap menghadapi puasa. Dengan persiapan tersebut, ketika bulan Ramadhan tiba, kondisi jiwa dan iman akan semakin baik, memungkinkan untuk menyambut bulan yang penuh berkah dengan amal ibadah serta kegiatan yang dianjurkan.
6. Siapkan materi atau finansial
Hal yang perlu dipersiapkan selanjutnya untuk menyambut bulan Ramadhan adalah aspek finansial atau materi. Persiapan materi di sini bukan untuk membeli hidangan berbuka dan sahur yang mahal atau mewah, yang kadang terkesan berlebihan, namun lebih kepada dana yang digunakan untuk mendukung amal sedekah dan infak.
Bulan Ramadhan merupakan bulan muwaasah (bulan santunan, pelipur lara). Sangat dianjurkan untuk memberi santunan kepada sesama, sekecil apapun itu. Pahala yang amat besar akan kita peroleh ketika memberikan bantuan kepada orang yang sedang berpuasa, bahkan jika hanya sekedar biji kurma atau seteguk air.