kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Rahman Pina Siap Bertarung di Pilwali Makassar 2024

Rahman Pina Siap Bertarung di Pilwali Makassar 2024
Bakal calon Walikota Makassar 2024 Rahman Pina. Dok IST
banner 468x60

KabarMakassar.com — Anggota DPRD Sulawesi Selatan Rahman Pina bakal meramaikan kontestasi Pilwali Makassar yang dihelat 27 Nopember mendatang.

Dimana Ketua Fraksi Golkar Sulsel itu menegaskan bahwa akan bersaing dengan Ketua DPD II Golkar Makassar Munafri Arifuddin (Appi) untuk mendapatkan rekomendasi dari partai beringin dalam pilkada serentak 2024.

Pemprov Sulsel

RP sapaan Rahman Pina pun mulai menyebar sejumlah alat peraga kampanye dengan slogan ‘Bukan Coba-coba’.

“Tunggu saja, pasti ada kejutan baru. Insya Alla besok saya info ya,”ucap RP kepada KabarMakassar.com, Rabu (15/5).

Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Sulsel menuturkan bahwa tak kendor meski harus bersaing dengan Munafri Arifuddin untuk bisa meraih tiket Golkar di Pilwalkot Makassar. Dia bahkan mengklaim tren elektabilitasnya terus naik.

“Ujung dari proses ini kami akan saling mendukung, pak Appi sudah dua kali bertarung, tentu dari sisi popularitas tak mungkin saya bisa kalahkan dalam waktu singkat,”ujarnya.

“Tapi kalau tren keinginan publik ke saya terus meningkat seperti sekarang, kami akan berdiskusi di ujung, siapa yang lebih siap bertarung,”sambung anggota DPRD Sulsel terpilih hasil pemilu 2024 itu.

Terkait alat peraga di sejumlah ruas jalan di Makassar, Rahman Pina mengaku itu merupakan kreativitas relawannya. Dia menjelaskan relawannya sengaja tak menampilkan foto agar tampil beda dengan alat peraga bakal calon wali kota lainnya.

“Saya sempat tanya ke mereka (relawan), kenapa tidak pake foto. Dijawab itu sudah terlalu umum, jalan-jalan sudah seperti arena lomba senyum pepsodent, dari pileg hingga pilkada. Beragam senyum ditampilkan dengan pose berbeda. Kita muncul dengan konsep berbeda, saya maklum,” katanya.

Saat ia pun juga mengungkap bahwa slogan ‘Bukan Coba-coba’ merupakan ide dari tim kreatifnya. Slogan itu bermakna sebagai gambaran fenomena kandidat di pileg dan pilkada banyak yang sekadar coba-coba.

“Banyak yang ikut pileg, ikut pilkada, kurang perhitungan, kurang analisa, sekadar ikut meramaikan. Nanti gagal baru sadar bahwa ternyata ongkos kegagalan event politik itu sangat mahal,” katanya.

“Sementara dalam kamus saya, setiap pertarungan politik, harus kita menangkan, tidak latah sekadar numpang lewat, ikut ikutan mau populer, dan terpenting, selalu ada edukasi bagi para politisi muda untuk bahan referensinya,”tandasnya.