KabarMakassar.com — Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Masagena Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) merupakan sebuah layanan pemerintah untuk peningkatan atau edukasi serta konseling tentang peningkatan kualitas keluarga.
Puspaga merupakan bentuk layanan pencegahan di bawah naungan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Sulsel.
Konselor Puspaga Sulsel, Syarifah Fatimah A menyampaikan, selain konseling Puspaga Sulsel juga menerima klien dari berbagai macam latar belakang masalah yang berbeda.
“Seperti klinis dewasa misalnya kasus dari masalah klinis berupa skizofrenia, bipolar serta kecemasan ataupun klinis anak seperti ADHD atau anak yang berkebutuhan khusus,” ujarnya pada KabarMakassar.com.
Ia melanjutkan, nantinya pihak Puspaga akan melakukan rujukan ke lembaga ataupun layanan yang dibutuhkan oleh klien dari hasil identifikasinya.
Syarifah menuturkan, selama menjadi konselor terdapat beberapa klien yang datang dengan jenis kasus kekerasan atau membutuhkan bantuan hukum serta lembaga kesehatan lainnya. Ia menyebut bahwa hal itu tetap di terima di Puspaga dengan catatan akan dirujuk. Tindaklanjutnya adalah berintegrasi dengan layanan pemerintah lainnya.
“Mulai dari rumah sakit, lembaga bantuan hukum, UPT PPA, kita tetap berintegrasi bersama,” jelasnya.
Puspaga Sulsel bekerja sama dengan pihak sekolah untuk mengadakan psikoedukasi. Berdasarkan pendapat ahli, psikoedukasi merupakan intervensi yang umum dilakukan pada ranah psikologi. Ini juga dapat dilakukan pada ranah klinis maupun kesehatan. Psikoedukasi harus disesuaikan dengan dasar teori dan identifikasi permasalahan yang ada di lapangan.
Syarifah Fatimah menyebut bahwa pihak sekolah, universitas dan lembaga instansi lainnya turut dilibatkan dalam psikoedukasi ini. Tujuannya untuk mengedukasi sekaligus mensosialisasikan Puspaga Sulsel.
“Harapannya dengan diadakannya psikoedukasi tersebut, makin banyak masyarakat yang teredukasi dan semakin banyak yang mengenal layanan itu sendiri,” tukasnya.
Ia juga membeberkan terkait bentuk psikoedukasi yang telah dilakukan di Puspaga Sulsel. Dia mengaku terdapat kerjasama dengan 10 PAUD-HI, dimana di adakan pelatihan untuk guru-guru serta tenaga pendidik juga dilaksanakan FGD dibeberapa sekolah.
“Kita melihat urgensi masalahnya atau isu-isu masalahnya dibeberapa sekolah tersebut dan outputnya diharapkan membuat latihan atau kegiatan bersama psikolognya nanti kedepan,” tukasnya.
Ia melanjutkan, terdapat kerja sama dengan beberapa universitas di Makassar seperti Universitas Hasanuddin (Unhas) serta Universitas Negeri Makassar (UNM) untuk melakukan psikoedukasi dalam bentuk talkshow.
Edukator Puspaga Sulsel, Uni menjelaskan terkait layanan di Puspaga Masagena Pemerintah Provinsi Sulsel.
“Layanan Puspaga itu terdiri dari konseling atau konsultasi juga bimbingan, informasi ke masyarakat, rujukan dan penjangkauan. Untuk bimbingan konseling, konsultasi bisa offline dan juga online. Penjangkauan kita langsung turun ke tempat dan untuk rujukan, kita rujuk apabila permasalahan itu diluar dari cakupan Puspaga, misalnya membutuhkan psikiater,” tuturnya.
Puspaga Sulsel dibentuk pada tahun 2017 dan saat ini berlokasi di Jalan Hertasning Blok E Nomor 11, Makassar. Buka dari Senin hingga Jumat mulai pukul 08.00 sampai dengan 16.00 Wita.
Untuk melakukan pendaftaran atau konsultasi, dapat datang langsung ke Puspaga Sulsel atau melalui email [email protected]. Informasi lainnya bisa didapatkan dengan mengunjungi instagram resmi @puspagasulsel.
Diketahui, alur layanan Puspaga Sulsel adalah menerima klien baik secara online maupun offline, kemudian dilakukan assesment awal (observasi dan wawancara) gunanya untuk intervensi lanjutan dari psikolog. Setelah itu akan dibuatkan pertemuan konseling bersama psikolog.