KabarMakassar.com — Puluhan warga yang dilarikan kerumah sakit, diduga akibat keracunan hidangan makanan di pesta hajatan kabupaten Gowa, telah pulang dirumah masing-masing setelah dinyatakan sehat oleh rumah sakit.
“Bahwa dari 24 warga yang mengalami keracunan, semuanya telah pulang ke rumah masing-masing setelah dinyatakan sehat oleh dokter rumah sakit,” kata Kapolsek Pallangga, AKP Manyaurang dalam keterangan tertulisnya, Senin (05/08).
Sebelumnya, pihak kepolisian telah mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) dimana warga mengalami keracunan massal dirumah salah satu warga Lingkungan Mappala, Kelurahan Pangkabinanga, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa.
Puluhan warga tersebut, diduga mengalami keracunan setelah menyantap hidangan makanan di acara hajatan salah satu warga, pada Minggu (04/08).
Saat hidangan makanan di sediakan sekitar pukul 16.00 wita, beberapa warga yang menyantap tiba-tiba mulai merasakan gejala pusing, mual, hingga muntah-muntah.
“Para korban segera dilarikan ke Puskesmas Pallangga dan RS Syekh Yusuf untuk mendapatkan perawatan medis. Puskesmas Pallangga juga mengambil beberapa sampel makanan untuk dilakukan pemeriksaan guna mengetahui penyebab keracunan tersebut,” jelas Manyaurang.
Sementara, Lurah Pangkabinaga, Maknun, melaporkan bahwa sebanyak 24 warga dilarikan ke rumah sakit dan puskesmas setempat setelah mengalami gejala seperti pusing, sakit perut, mual, hingga muntah. Kejadian ini terjadi usai para korban mengonsumsi hidangan makanan di pesta hajatan yang berlangsung di Kelurahan Pangkabinaga, Kecamatan Pallang, Kabupaten Gowa, pada Senin (05/08) dini hari.
“Jumlah korban keracunan ada 24 orang, sementara mendapatkan perawatan di RSUD Syekh Yusuf Gowa,” kata Lurah Pangkabina, Maknun kepada awak media.
Maknun menjelaskan bahwa para korban sempat mengalami gejala mual, sakit perut, dan susah buang air besar, yang mengakibatkan kekurangan cairan sehingga harus dibawa ke rumah sakit.
“Sehingga para korban mengalami kekurangan cairan. Gejalanya ini, gejala keracunan makanan. Warga ada yang dirawat di rumah sakit, puskesmas,” pungkasnya.