KabarMakassar.com — Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) melaksanakan Sosialisasi Penempatan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di aula Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Depnakertrans) Kabupaten Jeneponto. Kamis (25/09).
Kegiatan yang dihadiri puluhan peserta PMI ini dibuka secara langsung oleh Sekda Jeneponto, Muh. Arifin Nur dan sekaligus juga dihadiri oleh Plt Kepala Disnakertrans Jeneponto, Haerul Gassing serta Ketua Komunitas Relawan Pekerja Migran Indonesia (kawan PMI), Adwin Ma’gau Patoppoi.
Dalam sambutannya, Sekda Jeneponto, Muh. Arifin Nur m menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan motivasi kepada para calon PMI.
Olehnya itu, diharapkan dapat calon PMI dapat berangkat ke luar negeri dengan aman sesuai prosedur.
“Apabila semua prosedur ini dapat dipenuhi maka para calon PMI akan mendapatkan perlindungan negara serta hak-haknya dapat terpenuhi apabila mendapatkan suatu masalah di luar negeri,” Ujar Muh. Arifin Nur. Kamis (26/09).
Selain meminta calon peserta PMI memenuhi persyaratan, Mantan Kadis PUPR Jeneponto ini juga mengharapkan agar calon PMI harus tetap mengutamakan keahliannya. Terutama keterampilan berbahasa.
” Yang terpenting untuk bekerja di Luar Negeri, para Calon tenaga Kerja Indonesi (TKI) harus menguasai bahasa di Negara tujuan. Minimal bahasa Inggris, bahasa Arab atau pun bahasa Mandarin,” jelasnya.
Arifin Nur beralasan jika kemampuan berbahasa ini dapat dipenuhi, maka otomasti Calon TKI dapat berinteraksi dengan Masyarakat di Negara tersebut.
Oleh sebab itu, Sekda berharap agar Calon PMI terlebih dahulu mengikuti kursus bahasa asing yang jangka waktunya dinilai hanya 3 bulan saja.
“Ya minimal SDMnya dulu diperbaiki, dengan cara kursus bahasa asing saja. Ya paling 3 bulan belajar sudah bisa lancar,” harapnya.
Hal senada juga disampaikan Plt Disnakertrans Jeneponto, Haerul Gassing saat membawakan materi didepan calon peserta PMI.
Dia bahkan tak menampik jika calon PMI harus memiliki keahlian dan keterampilan berbahasa asing karena bahasa merupakan sarana yang sangat penting untuk berkomunikasi di negara tujuan.
” Calon PMI harus memiliki keahlian terutama keahlian dalam berbahasa karena bahasa sangat penting, karena bahasa penting untuk komunikasi,” jelas Haerul Gassing.
Sementara itu, Ketua komunitas Relawan Pekerja Migran Indonesia (kawan PMI), Adwin Ma’gau Patoppoi menjelaskan sosialisasi penempatan tenaga kerja ini bertujuan agar Masyarakat lebih memahami aturan dan persyaratan untuk bekerja diluar negeri.
Salah satunya kata Edwin adalah bekerja sama dengan Pemerintah dalam pemberangkatan sebagai Pekerja Migran Indonesia.
“Tugas utama kawan PMI menyampaikan informasi dan edukasi kepada masyarakat agar tidak menjadi pekerja migran ilegal, Krn kalau ilegal berangkatnya bisa terlantar di luar negeri tanpa di ketahui pemerintah Indonesia,” Jelasnya.