KabarMakassar.com — Puluhan nelayan dari Kecamatan Kepulauan Balabalakang, Kabupaten Mamuju, Sulbar, menggeruduk Mako Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Mamuju, Sulbar, buntut dari adanya sejumlah nelayan yang ditahan beberapa waktu lalu.
Kedatangan sekelompok nelayan itu membawa tuntutan kepada Komandan Lanal (Danlanal) Mamuju, Dedi Andriyatno untuk melepaskan tahanan yang sedang menjalani proses pemeriksaan oleh penyidik Lanal Mamuju. Pasukan huru hara Lanal Mamuju pun diturunkan untuk mengendalikan massa dan situasi yang ada.
Namun, aksi unjuk rasa yang dilakukan puluhan nelayan di Mako Lanal Mamuju, Sulbar, itu hanyalah salah satu rangkaian latihan dalam Uji Terampil Gladi Tempur (Glagaspur) P1 dan P2 yang berlangsuydi Lanal Mamuju, Sulbar, Kamis, 25 Juli 2024 kemarin.
Glagaspur P1 dan P2 itu meliput Peraturan Dinas Dalam (PDD) khas TNI AL, Kebaharian, Komunikasi, SAR dan Evakuasi Medis Laut, Renang Militer, Persemayaman dan Pemakaman, Upacara Ziarah Nasional, Upacara Tabur Bunga dan Ziarah Rombongan, Bongkar Pasang Senjata, PBB Bersenjata, Penindakan Huru Hara (PHH), Menembak dan Pertahanan Pangkalan Bahaya Umum, Sabotase serta Bahaya Kebakaran.
Dedi Andriyatno mengungkapkan, pelaksanaan Glagaspur berlangsung selama dua hari dan Lanal Mamuju mendapat apresiasi dari Ketua Tim (Katim) Uji Terampil Glagaspur Koarmada II, Kolonel Laut (P) Rizky Prayudi yang diwakili Wakatim, Letkol Laut (P) Ferry Kurniawan.
“Lanal Mamuju telah mengalami peningkatan signifikan dengan hasil penilaian 2023, hal ini sebagai bukti bahwa pembinaan kesiapan Lanal Mamuju telah dilaksananakan dengan baik oleh Danlanal yang didukung perwira staf dan prajurit Lanal Mamuju,” kata Dedi Andriyatno.
Dedi Andriyatno pun berterimakasih kepada Tim Uji Terampil Koarmada II yang telah memberikan bimbingan bagi para prajurit Lanal Mamuju, Sulbar, selama pelaksanaan Glagaspur.
“Kami mengharapkan dengan adanya temuan-temuan bisa menjadi pembelajaran sekaligus masukan untuk melatih kesiapan prajurit Lanal Mamuju kedepannya,” tuturnya.