KabarMakassar.com — Pencucian kendaraan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Takalar menjadi wadah pembinaan kemandirian bagi warga binaan.
Program ini memberikan kesempatan bagi warga binaan untuk mengembangkan keterampilan praktis, sikap positif, dan bekal saat bebas.
Kepala Lapas Takalar, Mansur, mengatakan jika cuci mobil SAE merupakan sarana pembinaan kemandirian bagi warga binaan.
Program ini membantu warga binaan untuk mengasah keterampilan, mengubah pandangan hidup, menjadi manusia produktif, serta bersiap untuk menghadapi tantangan saat kembali ke tengah masyarakat.
“Kami berharap warga binaan yang terlibat dalam program pembinaan ini bisa mengembangkan keterampilan sekaligus kepribadian mereka. Warga binaan bisa merasakan tanggung jawab terhadap tugas-tugas mereka, membentuk disiplin, dan ketekunan,” ujar Mansur, Senin (10/02).
Mansur juga meminta dukungan kepada masyarakat agar membantu program pembinaan di luar lapas ini, sehingga berjalan dengan baik.
“Selain kami membutuhkan dukungan daya beli masyarakat terhadap jasa cuci kendaraan, kami juga berharap agar masyarakat bisa membantu kami memaksimalkan ketertiban dan pengawasan warga binaan kami yang ada di luar lapas,” tandasnya.
Salah satu warga binaan, berisinial ST, merasa bersyukur bisa terlibat dalam program pembinaan cuci kendaraan.
“Kami bisa punya pengalamanan sejak mengikuti pembinaan ini. Selain itu kami merasa bersyukur karena kami diberikan kepercayaan oleh masyarakat untuk mencuci kendaraan mereka. Kami berharap kesan buruk mereka terhadap kami yang pernah melanggar hukum bisa hilang,” ujarnya.
Program ini menjadi bukti jika melalui kegiatan produktif warga binaan bisa mencapai pembinaan kemandirian yang positif.
Cuci kendaraan SAE di Lapas Takalar terus menjadi jembatan untuk mengubah hidup warga binaan dan membuka peluang menuju reintegrasi yang sukses ke masyarakat.