kabarbursa.com
kabarbursa.com

Prof JJ Tegaskan Tidak Ada Kenaikan UKT di Unhas

Prof JJ Tegaskan Tidak Ada Kenaikan UKT di Unhas
Rektor Universitas Hasanuddin, Prof. Jamaluddin Jompa
banner 468x60

KabarMakassar.com — Rektor Universitas Hasanuddin, Prof Jamaluddin Jompa menegaskan jika Universitas Hasanuddin tidak menaikkan Uang Kuliah Tunggal (UKT) di tahun 2024 ini.

Hal ini diungkapkan Rektor Unhas terkait beredarnya informasi di media sosial mahasiswa Unhas yang menuding jika terjadi kenaikan UKT Unhas di tahun 2024 ini.

Pemprov Sulsel

Menurut Prof JJ, yang terjadi pada UKT di tahun 2024 ini adalah adanya penambahan kelompok UKT menjadi ada Kelompok UKT IX, dimana di tahun 2023 hanya ada UKT Kelompok I – Kelompok VIII.

“Kenapa ada UKT IX tahun ini? Karena tahun 2023 itu UKT Kelompok I bayarnya Rp 0 alias gratis. Dan ini menurut aturan Kementerian Diktiristek tidak diperkenankan sehingga tahun 2024 ini kami hapus, sehingga bergeser ke atas dan muncul UKT IX. Jadi pada dasarnya tidak ada kenaikan. Hanya pergeseran kelompok itu tadi,” ungkapnya, Rabu (15/05).

Lebih jauh Prof JJ menyampaikan jika hingga kini Unhas tetap berkomitmen agar tidak ada mahasiswa Unhas yang putus studi hanya karena kurang mampu ekonominya.

“Penetapan UKT mahasiswa ini sudah ada formulasinya yang disesuaikan dengan kondisi ekonomi keluarga. Sebaliknya, bagi keluarga yang mampu, berkontribusilah untuk pengembangan pendidikan kita. Semoga itu berberkah bagi pendidikan anaknya di Unhas,” sambungnya.

Menurutnya, UKT perguruan tinggi PTNBH lain di Pulau Jawa lebih tinggi jika dibandingkan dengan Unhas yang paling rendah UKT-nya untuk dikategori kelompok yang sama.

“Padahal Unhas ini kualitasnya sudah setara dengan PTNBH di Pulau Jawa, tapi kita care dengan kondisi ekonomi di wilayah sekitar kita sehingga kita tidak samakan,” papar Prof JJ.

Bagi mahasiswa yang kurang mampu ekonominya, lanjut Rektor, UKT Kelompok I masih tetap dikisaran Rp 500 ribu per semester dan UKT Kelompok II masih sekitar Rp 1 juta per semester.

“Dua UKT ini memang diperuntukkan untuk yang kurang mampu ekonominya (miskin,red). Kondisinya masih sama tahun lalu. Jadi sama sekali tidak ada kenaikan,” pungkasnya