KabarMakassar.com — Prof Fadjry Djufry secara resmi dilantik sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) yang baru menggantikan Prof Zudan.
Pelantikan tersebut dilaksanakan di Sasana Bhakti Praja (SBP) Lantai 3, Gedung C, Kemendagri, Jalan Medan Merdeka Utara Nomor 7, Jakarta Pusat.
Dilantik pada Selasa (07/01), Prof Fadjry nampak memakai Pakaian Dinas Upacara Besar (PDUB).
Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian hadir langsung untuk melantik Pj Gubernur Sulsel yang baru, Prof Fadjry.
“Pada hari ini Selasa tanggal 7 Januari 2025, saya Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden Republik Indonesia, dengan resmi melantik saudara Prof Fadjry Jufry sebagai Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan,” ucap Tito Karnavian.
Pelantikan tersebut berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 170/P Tahun 2024 tanggal 30 Desember 2024 Tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan.
“Saya percaya saudara akan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan,” tukasnya.
Tito turut menyampaikan harapannya atas jabatan baru yang diemban oleh Prof Fadjry Djufry.
“Saya berharap, bapak nanti akan melaksanakan tugas dengan baik,” ujarnya.
Ia juga mengatakan, agar Pj Gubernur Sulsel yang baru dapat menjalin hubungan yang baik dengan pemimpin sebelumnya.
“Tolong komunikasi dengan Pak Zudan. Sekaligus juga tidak terlalu panjang waktunya, karena mungkin Februari atau Maret nanti akan pelantikan kepala daerah terpilih,” tuturnya.
Beberapa waktu yang lalu, kata Tito, terdapat bencana banjir di Sulsel. Oleh sebab itu, ia menyebut untuk dapat mengatasi permasalahan tersebut.
Ia juga menekankan, terutama untuk program-program dari Presiden Republik Indonesia yang perlu mendapat perhatian oleh seluruh kepala daerah, termasuk Sulsel.
Sebelumnya diberitakan, berdasarkan laman resmi Badan Standardisasi Instrumen Pertanian Kementerian Pertanian, Prof Fadjry Djufry lahir di Makassar pada 14 Maret 1969.
Dia menyelesaikan gelar Sarjana Pertanian (S1) pada tahun 1993 di bidang Agronomi di Universitas Hasanuddin, Makassar. Pendidikan magister dan doktoralnya ditempuh di Institut Pertanian Bogor, dengan fokus pada Agroklimatologi/Pemodelan Tanaman, yang diselesaikan pada tahun 2000 dan 2005.
Karir Prof Fadjry sebagai peneliti dimulai pada tahun 1994 dengan jabatan fungsional terakhir sebagai Peneliti Utama di bidang Budidaya dan Produksi Tanaman. Pada September 2022, ia menjabat sebagai Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP).
Prof Fadjry juga resmi diangkat sebagai Profesor Riset ke-630 di tingkat nasional serta ke-159 di lingkungan Kementerian Pertanian.
Dalam orasi Profesor Risetnya, yang berjudul Pengembangan Pertanian Cerdas Iklim Inovatif Berbasis Teknologi Budidaya Adaptif Menuju Pertanian Modern Berkelanjutan, Prof Fadjry memaparkan pandangannya.
Dia juga salah satu anggota dari The International Scientific Advisory Board for Strategy MeaDRI, yang merupakan dewan penasihat independen.
Itu terdiri dari ilmuwan ternama atau pejabat eksekutif dari berbagai lembaga atau universitas pertanian terkemuka di dunia.
MeaDRI sendiri merupakan sebuah strategi untuk sistem pangan berkelanjutan yang diciptakan dan diluncurkan oleh Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (MAFF) Jepang pada 12 Mei 2021 lalu.
Sebelum menjadi Kepala BSIP, Prof Fadjry pernah menjabat sebagai Kepala Puslitbangbun pada 2015-2019, ia juga pernah menjabat sebagai Kepala BPTP Sulawesi Selatan pada 2012-2015, jabatan lain yang pernah diembannya adalah Kepala BPTP Papua pada 2008-2012.
Dia juga pernah menjadi Koordinator Program pada LPTP Sulawesi Barat di tahun 2008, Koordinator Program pada BPTP Kalimantan Selatan pada 2005-2007, Sekretaris Proyek SADP dan Peneliti BPTP Sulawesi Tenggara pada 1995-1997, Kepala Program dan Kerjasama Sub Balai Penelitian Hortikultura Jeneponto Sulsel di tahun 1995-1996, dan Kepala Rumah Tangga dan Perlengkapan Sub Balai Penelitian Hortikultura Jeneponto Sulsel pada 1994-1995.
Selain peran struktural di Balitbangtan dan BSIP, Prof Fadjry juga aktif dalam dunia akademik sebagai Dosen Pascasarjana di Universitas Islam Makassar di tahun 2012-2015, Universitas Hasanuddin Makassar pada 2012-2015, dan Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin saat 2005-2007.
Ia juga turut terlibat dalam organisasi profesi, dan saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Perhimpunan Meteorologi Pertanian Indonesia (Perhimpi) periode 2019-2024.
Sejak 9 September 2020 lalu, Prof Fadjry ditugaskan sebagai Anggota Dewan Pengawas Perum BULOG untuk mengawasi peningkatan kinerja operasional, keuangan, serta kemampuan BULOG dalam mencapai target yang telah ditetapkan, yaitu menjadi perusahaan pangan yang unggul dan terpercaya dalam mendukung tercapainya ketahanan pangan.