kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Prof Fadjry Djufry Resmi Akhiri Masa Jabatan Sebagai Pj Gubernur Sulsel

Prof Fadjry Djufry Resmi Akhiri Masa Jabatan Sebagai Pj Gubernur Sulsel
Pj Gubernur Sulsel, Prof Fadjry Djufry beserta Pj Ketua PPK Sulsel, Andi Indriaty Syaiful di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel (Dok: Ist)
banner 468x60

KabarMakassar.com — Prof Fadjry Djufry merupakan Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) yang resmi dilantik bulan Januari lalu menggantikan Pj Gubernur Sulsel sebelumnya Prof Zudan Arif Fakrulloh.

Jabatan yang diemban oleh Prof Fadjry Djufry selama masa transisi menuju ke Kepala Daerah terpilih di Sulsel diwarnai dengan sejumlah program prioritas, seperti swasembada pangan, penanggulangan bencana, program Makan Bergizi Gratis dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis.

Pemprov Sulsel

Selama menjabat kurang lebih 40 hari hingga Februari ini, Prof Fadjry Djufry dan Andi Indriaty Syaiful mengungkapkan kesan sebagai Pj Gubernur dan Pj Ketua PKK Sulsel dalam agenda pisah sambut bersama seluruh Kepala OPD lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel.

“Banyak hal yang saya pelajari dan saya banyak belajar dari interaksi dan diskusi yang kita lakukan bersama ini, dan saya rasa meskipun saya asli Sulawesi Selatan tetapi ini berbeda,” ujar Prof Fadjry Senin (17/02) malam.

Prof Fadjry Djufry menyampaikan terima kasih kepada seluruh Kepala OPD lingkup Pemprov Sulsel yang telah menerima dirinya bersama istri dengan baik selama menjabat di Sulsel.

“Pertama saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas penerimaannya, sejak saya bertugas di Sulawesi Selatan ini, sejak 7 Januari sampai nanti pada saatnya hari Kamis secara resmi Gubernur definitif dilantik,” tukasnya.

Lebih jauh ia mengatakan, mengakui bagaimana kelihaian Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Jufri Rahman dengan sigap dapat memahami bagaimana arah dan keinginan pimpinan dan bawahan.

“Saya mengakui Pak Sekda betul-betul menguasai aturan dan hafal sampai detailnya. Alhamdulillah bersama beliau banyak hal yang diputuskan bersama,” paparnya.

Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian tersebut menilai jika beragam perbedaan di Sulsel membuat semua dapat bersatu. Bagi dirinya perbedaan pendapat merupakan hal yang biasa.

“Antara atasan dan bawahan beda pendapat itu biasa, tapi yang paling penting ada adab dan menjaga sikap dan perilaku antara satu sama lainnya,” imbuhnya.

“Saya selalu belajar, jika ingin menjadi pimpinan yang baik, harus bisa menjadi bawahan yang baik. Tidak mungkin bisa menjadi atasan yang baik kalau tidak pernah menjadi bawahan yang baik.
Jadi seorang bawahan harus memahami karakter pimpinannya, pimpinan bisa berganti siapa saja tetapi kita penduduk asli disitu jadi kita harus konsisten mengetahui karakter pimpinan kita, kita yang menyesuaikan, bukan pimpinan yang menyesuaikan kita,” tambahnya.

Sedangkan, Pj Ketua PPK Provinsi Sulsel, Andi Indriaty Syaiful mengakui tugas dan tanggung jawab sebagai seorang Ketua PKK amat berat dan berkat kerja sama dan kekompakan baik PKK, Bunda PAUD, maupun Dekranasda memberikan warna baru bagi dirinya yang kesehariannya sebagai dokter spesialis anak.

“Walaupun hanya sebentar tapi ternyata tugasnya sangat berat menurut saya. Terima kasih atas dukungan ibu-ibu Tim Penggerak PKK, Bunda PAUD dan Dekranasda sudah mendampingi saya dalam waktu yang sangat singkat ini. Ini adalah pelajaran yang sangat berharga buat saya,” tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, Prof Fadjry Djufry secara resmi dilantik sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) yang baru menggantikan Prof Zudan.

Pelantikan tersebut dilaksanakan di Sasana Bhakti Praja (SBP) Lantai 3, Gedung C, Kemendagri, Jalan Medan Merdeka Utara Nomor 7, Jakarta Pusat.

Dilantik pada Selasa (07/01), Prof Fadjry nampak memakai Pakaian Dinas Upacara Besar (PDUB).

Menteri Dalam Negeri, Muhammad Tito Karnavian hadir langsung untuk melantik Pj Gubernur Sulsel yang baru, Prof Fadjry.

“Pada hari ini Selasa tanggal 7 Januari 2025, saya Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden Republik Indonesia, dengan resmi melantik saudara Prof Fadjry Jufry sebagai Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan,” ucap Tito Karnavian.

Pelantikan tersebut berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 170/P Tahun 2024 tanggal 30 Desember 2024 Tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan.

“Saya percaya saudara akan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan,” tukasnya.

Tito turut menyampaikan harapannya atas jabatan baru yang diemban oleh Prof Fadjry Djufry.

“Saya berharap, bapak nanti akan melaksanakan tugas dengan baik,” ujarnya.

Ia juga mengatakan, agar Pj Gubernur Sulsel yang baru dapat menjalin hubungan yang baik dengan pemimpin sebelumnya.

“Tolong komunikasi dengan Pak Zudan. Sekaligus juga tidak terlalu panjang waktunya, karena mungkin Februari atau Maret nanti akan pelantikan kepala daerah terpilih,” tuturnya.

Beberapa waktu yang lalu, kata Tito, terdapat bencana banjir di Sulsel. Oleh sebab itu, ia menyebut untuk dapat mengatasi permasalahan tersebut.

Ia juga menekankan, terutama untuk program-program dari Presiden Republik Indonesia yang perlu mendapat perhatian oleh seluruh kepala daerah, termasuk Sulsel.

harvardsciencereview.com