KabarMakassar.com — Seorang pria di Makassar, diduga menculik seorang pelajar SMP berinisial W (13). Pelajar tersebut diduga diculik untuk dimanfaatkan melakukan aksi penipuan.
Kanit Reskrim Polsek Panakkukang, Iptu Sangkala mengungkapkan bahwa pelaku membawa remaja tersebut ke salah satu toko yang melayani pengiriman uang, di Jalan Adipura Raya, Makassar, pada Senin (06/01) kemarin.
Kemudian, kata Sangkala pelaku yang membawa remaja tersebut meminta uang ke pemilik toko untuk dikirimkan uang sebesar Rp1,3 juta ke rekeningnya.
“Ada warga yang menghubungi pihak kepolisian, Polsek Panakkukang di tempat tokonya yang merupakan BRI Link, yah. Itu merasa ditipu oleh seseorang dengan cara modus operandinya orang tersebut berpura-pura minta untuk ditransferkan dana, kemudian orang itu ditemani oleh anak kecil,” ujar Sangkala kepada wartawan, Rabu (08/01).
Saat uang telah diterima, pelaku beralasan lupa membawa uang tunai untuk membayar biaya pengiriman uang tersebut. Tak hanya itu, pelaku juga mengaku akan mengambil uang dengan jaminan korban yang dibawa bersamanya dititip di lokasi.
“Anak itu dititipkan, seakan-akan anak itu anak daripada pelaku, seperti itu. Sehingga, pemilik konter ini percaya dan mentransferkan uang sebanyak Rp 1,3 juta kalau tidak salah,” kata Sangkala.
Sangkala menyebut, W merupakan pelajar dari SMP di wilayah Kecamatan Tallo, Makassar. Dia diculik oleh pelaku pada saat jam istirahat sekolahnya, pada hari Senin siang.
“Berdsarkan penyelidikan anggota kami pada saat dilakukan interview pada anak itu, bahwa anak itu bersekolah di SMP, di Kecamatan Tallo, di wilayah Polsek Tallo. Kemudian pada saat jam istirahat, anak itu dijemput oleh pelaku,” sebutnya.
Sangkala mengatakan modus pelaku yaitu mengiming-imingi korban dengan uang sebesar Rp50 ribu untuk ikut dengannya, dan bertujuan membantunya mengangkat barang.
” Pelaku berpura-pura dibantu untuk mengangkat barang dengan menjanjikan uang 50 ribu rupiah,” tuturnya.
Usai berhasil membawa remaja tersebut, pelaku kemudian berkeliling untuk menentukan lokasi warung yang akan menjadi target sasaran penipuannya.
“Selanjutnya, anak itu dibawa keliling konter untuk melakukan penipuan, upaya penipuan seperti yang saya jelaskan, seperti itu,” tandasnya.