kabarbursa.com
kabarbursa.com
News  

Prabowo Tepati Janji, Makan Bergizi Gratis Mulai Dinikmati di 26 Provinsi

Prabowo Tepati Janji, Makan Bergizi Gratis Mulai Dinikmati di 26 Provinsi
Uji coba makan bergizi gratis di salah satu sekolah di Makassar (Dok : Hanifah KabarMakassar).
banner 468x60

KabarMakassar.com — Presiden RI, Prabowo Subianto telah menepati janjinya dalam waktu kurang dari 100 hari menjabat. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai diterapkan serentak pada Senin (06/01) di 190 titik yang tersebar di 26 provinsi di Indonesia.

Program Makan Bergizi Gratis ini telah berjalan di 26 provinsi, mulai dari Aceh, Bali, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Lampung, Banten, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, hingga Papua Barat dan Papua Selatan.

Pemprov Sulsel

Pelaksanaan program ini dikelola oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yang ditunjuk langsung oleh Badan Gizi Nasional (BGN).

SPPG bertugas memasok makanan untuk penerima manfaat dengan melibatkan seorang ahli gizi dan akuntan untuk memastikan kualitas gizi dan kelancaran distribusi makanan.

SPPG juga bertanggung jawab menjaga standar kebersihan, pengelolaan gizi, dan pengolahan limbah di setiap dapur.

Untuk mendukung keberlanjutan, nampan penyajian makanan dirancang menggunakan bahan stainless steel yang higienis dan dapat digunakan ulang.

Di Makassar, terdapat 9 sekolah yang tersebar di tiga kecamatan melakukan uji coba tahap pertama.

Plh Kepala Dinas Pendidikan Makassar, M. Guntur, menjelaskan bahwa tahap pertama uji coba ini melibatkan sembilan sekolah di tiga kecamatan. Rinciannya adalah tiga SMP, lima SD, dan dua SMA.

Guntur menyebutkan bahwa dapur-dapur SPPG memproduksi sekitar 3.000 hingga 3.500 porsi makanan per hari.

Di SMP 1 Mamajang, misalnya, sebanyak 1.417 siswa telah menerima makanan bergizi pada hari pertama. Secara keseluruhan, program uji coba ini melibatkan sekitar 10.000 siswa dari tiga kecamatan.

Pihaknya memastikan bahwa makanan yang diberikan telah memenuhi standar gizi yang ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN).

Kandungan kalori, karbohidrat, dan protein dalam setiap menu telah dihitung sesuai kebutuhan siswa. Setelah diproduksi, makanan bergizi ini didistribusikan langsung dari dapur ke sekolah-sekolah.

Menariknya, program ini turut melibatkan penyandang disabilitas sebagai bagian dari tim penyelenggara, hal ini menegaskan komitmen terhadap inklusivitas dan pemberdayaan.

Geralz Geerhan dari Yayasan Kebangsaan Indonesia Raya, mitra BGN di Kecamatan Panakkukang, menjelaskan bahwa dapur umum melibatkan 47 relawan, termasuk warga lokal, remaja masjid, dan penyandang disabilitas.

“Kami rekrut relawan dari warga sekitar, remaja masjid, dan teman-teman disabilitas. Dua penyandang disabilitas kami rekrut melalui kerja sama dengan asosiasi disabilitas di Makassar,” ujarnya.

Menurut Geralz, melibatkan penyandang disabilitas tidak hanya membuka kesempatan kerja bagi mereka, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam mewujudkan komitmen untuk melindungi dan memberdayakan kelompok rentan.

Geralz menambahkan bahwa langkah ini juga didasarkan pada komitmen moral dan sosial.

“Saya sendiri pernah disumpah Pak Prabowo untuk melindungi mereka yang lemah dan tertindas. Dengan melibatkan penyandang disabilitas, kami menjadikan sumpah itu sebagai tindakan nyata,” tegasnya.

Program MBG ini diharapkan tidak hanya meningkatkan gizi siswa tetapi juga menjadi contoh model inklusif dalam pelaksanaan program sosial.